9 Tahun di Dalam Lapas, Anas Urbaningrum Sampaikan Pemohonan Maaf

Anas bersyukur karena bisa berkumpul kembali setelah bebas dari hukuman penjara

oleh Dikdik RipaldiArya Prakasa diperbarui 11 Apr 2023, 17:42 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 17:40 WIB
Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum saat berada di halaman Lapas Sukamiskin Bandung sesaat setelah bebas, Selasa (11/4/2023). Arya Prakasa/Liputan6.com

Liputan6.com, Bandung - Politikus Anas Urbaningrum menyebut selama berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tidak membuatnya putus asa. Dia bersyukur karena keluarga, saudara, dan para sahabatnya tetap memberikan dukungan.

Saat keluar, Anas didampingi Kepala Lapas Sukamiskin Bandung. Kemudian mereka disambut oleh beberapa tokoh seperti Ketua DPW Partai NasDem Saan Mustopa, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, dan adik Anas, yaitu Anna Lutfie.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya ditempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan sosial, minta maaf itu Alhamdulillah tidak terjadi," ucap Anas di depan halaman Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).

Selama 9 tahun 3 bulan di dalam lapas, Anas tetap dikunjungi oleh kerabat dan keluarganya. Hal itu membuatnya tetap berpikir positif dan tidak menyerah.

"Dengan dukungan keluarga, teman-teman, para sahabat, saya tetap bisa hadir hidup tegak berdiri saya hadir di sini dengan sadar sehat dan waras," ucap dia.

Anas mengatakan, dia pun meminta maaf kepada rekan-rekan seperjuangannya yang sempat terpisan selama 9 tahun 3 bulan. Namun kini dia bersyukur karena bisa berkumpul kembali setelah bebas dari hukuman penjara.

"Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar dengan saya dimasukkan dalam waktu lama di tempat ini menganggap bahwa Anas sudah selesai. Skenario boleh besar, kuat hebat, sekuat apa pun, serinci apa pun, skenario manusia tidak akan mengalahkan skenario Tuhan," kata Anas.

Di samping itu, kata dia, tidak ada kata permusuhan dalam kamusnya saat ini. Namun, Anas kini mengedepankan perjuangan serta keadilan.

"Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan, kamus saya adalah perjuangan dan keadilan. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf itu bukan karena saya bermusuhan, tapi konsekuensi perjuangan keadilan saya sikap persaudaran dan persahabatan," kata Anas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya