Polisi Pastikan Pelaku Penembakan Kantor MUI Tidak Terkait Jaringan Teroris

Seorang pria berinisial M (60) menembak Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023). Polisi memastikan, pelaku tidak ada terkait dengan jaringan terorisme.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 02 Mei 2023, 20:06 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 19:56 WIB
Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Terduga Pelaku Tewas
Seorang pria berinisial M (60) menembak Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023). Polisi memastikan, pelaku tidak ada terkait dengan jaringan terorisme. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berinisial M (60) menembak Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023). Polisi memastikan, pelaku penembakan tidak terkait dengan jaringan teroris mana pun.

Kepastian itu didapat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, setelah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror pada saat mencari jejak pelaku penembakan kantor MUI.

"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Hasil penyelidikan Densus 88 Antiteror bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," kata Hengki di Polsek Menteng, Selasa (2/5/2023).

Hengki menyebut, pelaku juga tidak termasuk kategori lone wolf. "Dan juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrem," tegasnya.

Sebelummya, M menumpangi taksi online tiba di Kantor MUI pukul 11.24 WIB. Saat itu, M langsung menuju ke lobi. Polisi menyebut M langsung mengancam menggunakan pistol. Dugaan sementara jenis airgun.

Pelaku kemudian melepaskan peluru. Seorang staf kantor MUI terkena tembakan. Seorang lainnya terkena pecahan kaca.

Pelaku pun mencoba kabur usai melakukan penembakan. Karyawan dan petugas pengamanan berhasil mengamankan pelaku.

Pada saat proses diamankan beberapa saat kemudian tersangka pelaku pingsan dan dibawa ke Polsek kemudian dibawa ke Puskesmas Menteng. Berdasarkan hasil pemerikaaan medis, pelaku dinyatakan telah meninggal dunia.

Sebelum melakukan penembakan, pelaku sempat mengirim surat ancaman ke MUI.

"Sudah dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga datang ke sini," kata Wakasekjen MUI Arif Fachrudin di lokasi kejadian.

Arif mengatakan dua surat itu sempat diterima oleh salah staf kantor MUI. Namum untuk yang ketiga kalinya pelaku penembakan justru menghampiri langsung ke lokasi dengan alasan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI

Terjadi penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Terjadi penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi).

Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis sempat membacakan penggalan isi surat milik pelaku penembakan kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat, saat siaran langsung salah satu televisi swasta.

Berikut isi surat milik pelaku penembakan kantor MUI yang diduga atas nama Mustofa NR:

SUMPAH YANG KEDUA

Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU ke kantor Bapak tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapak tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/ Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH Dan RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa/Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/ meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.

25 Juli 2022

Hormat saya

MUSTOFA. NR

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya