Mengenal Bintang Barnard, Tetangga Bima Sakti yang Punya 4 Planet

Hal ini menjadikannya salah satu objek langit terdekat di luar tata surya. Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena cahayanya yang redup, Barnard's Star merupakan objek yang sangat menarik bagi para astronom.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 22 Apr 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 03:00 WIB
Bintang Barnard
Konsepsi seniman tentang sebuah planet di orbit di sekitar "kurcaci merah". (European Southern Observatory)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Barnard, dikenal sebagai Barnard's Star atau GJ 699, adalah bintang katai merah yang terkenal sebagai bintang terdekat kedua dengan bumi setelah Proxima Centauri. Bintang ini terletak di rasi bintang Ophiuchus, sekitar 5,96 tahun cahaya dari bumi

Hal ini menjadikannya salah satu objek langit terdekat di luar tata surya. Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena cahayanya yang redup, Barnard's Star merupakan objek yang sangat menarik bagi para astronom.

Melansir laman EarthSky pada Senin (21/04/2025), salah satu keunikan utamanya adalah kecepatan geraknya di langit malam. Barnard’s Star memiliki gerak diri (proper motion) terbesar dari semua bintang yang diketahui, sekitar 10,3 detik busur per tahun.

Hal ini berarti posisinya di langit berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Suatu fenomena yang sangat jarang terjadi pada bintang-bintang lain.

Nama bintang ini berasal dari E.E Barnard, seorang astronom Amerika Serikat. Meski bukan penemu bintang ini, ia berhasil mengukur gerak bintang ini pada 1916.

Mulanya, bintang ini hanya diberi nama V2500 Oph. Pada 2016, International Astronomical Union melakukan standarisasi nama yang tepat untuk bintang.

Mereka menyetujui nama Bintang Barnard pada 2017 dan masuk dalam katalog bintang IAU. Barnard memiliki massa yang sangat rendah, sekitar 0,17 kali massa mataharii, dan hanya sekitar 14 persen dari jari-jari mataharii.

Suhu permukaannya juga jauh lebih dingin, sekitar 3.134 Kelvin, membuatnya tampak merah redup bila dilihat dengan teleskop. Umurnya diperkirakan lebih dari 10 miliar tahun, menjadikannya salah satu bintang tertua di lingkungan galaksi kita.

Barnard’s Star juga sempat menjadi sorotan ilmiah pada 2018 ketika para astronom mengumumkan kemungkinan adanya planet ekstrasurya yang mengorbitnya, bernama Barnard's Star b. Planet ini diduga memiliki massa sedikit lebih besar dari bumi dan mengorbit pada jarak yang cukup jauh dari bintang induknya, sehingga membuatnya terlalu dingin untuk mendukung kehidupan seperti di Bumi.

 

Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian lebih lanjut mengungkap bintang Barnard tidak hanya memiliki satu planet di sekitarnya, namun empat planet. Melansir laman Space pada Senin (21/04/2025), keempat planet ini memiliki massa sekitar 20 hingga 30 persen dari massa bumi.

Planet-planet ini juga mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya, sehingga mereka menyelesaikan satu revolusi hanya dalam hitungan hari. Hal ini menunjukkan bahwa planet-planet tersebut kemungkinan terlalu panas untuk dapat dihuni.

Temuan ini menjadi tonggak baru dalam penemuan planet kecil di sekitar bintang terdekat. Penelitian yang telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters ini memperkuat hasil studi pada November lalu yang menggunakan teleskop berbeda.

Studi tersebut menemukan bukti kuat adanya satu planet di sekitar Barnard's Star serta indikasi keberadaan planet lainnya. Sementara itu, penelitian terbaru ini melibatkan para ilmuwan dari Gemini Observatory/NSF NOIRLab, Universitas Heidelberg, dan Universitas Amsterdam. Penemuan planet-planet kecil ini bukanlah tugas yang mudah.

Para ilmuwan harus menggunakan metode tidak langsung karena planet-planet tersebut terlalu kecil untuk diamati secara langsung di tengah cahaya terang bintang induknya. Salah satu metode tersebut adalah mengamati bagaimana gravitasi planet menyebabkan sedikit perubahan pada posisi bintang, yang dikenal sebagai efek "goyangan" bintang.

 

Maroon-X

Tim peneliti mengembangkan instrumen bernama MAROON-X, yang dipasang pada Gemini Telescope di Hawaii. MAROON-X dapat mengukur pergeseran kecil dalam cahaya bintang akibat tarikan gravitasi planet-planet yang mengorbitnya.

Dengan menganalisis data selama 112 malam dalam tiga tahun, mereka menemukan bukti kuat akan keberadaan tiga planet di sekitar Barnard's Star. Ketika data mereka dikombinasikan dengan hasil studi sebelumnya yang menggunakan instrumen ESPRESSO pada Very Large Telescope di Chile, mereka menemukan bukti adanya planet keempat.

Para ilmuwan percaya bahwa planet-planet ini kemungkinan adalah planet berbatu, bukan planet gas seperti Jupiter. Namun, kepastian mengenai komposisinya masih sulit didapat karena dari sudut pandang kita di Bumi, planet-planet ini tidak melintasi langsung di depan bintang induknya.

Meskipun demikian, para ilmuwan dapat membuat perkiraan lebih baik mengenai sifat planet-planet ini dengan membandingkan karakteristik planet-planet serupa di sistem bintang lain. Namun, satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa tidak ada planet lain di zona layak huni Barnard's Star.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya