Liputan6.com, Gorontalo - Harga ikan laut di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Teluk Tomini disebut menjadi faktor utama terganggunya aktivitas melaut para nelayan.
Seorang nelayan asal pesisir Kabupaten Bone Bolango, Hamsa Ali (48), menyebutkan bahwa gelombang tinggi dan angin kencang sejak awal Maret 2025 membatasi frekuensi mereka melaut.
Advertisement
"Dalam sepekan, kami hanya bisa dua kali turun ke laut karena kondisi cuaca tidak menentu. Tangkapan juga berkurang drastis," kata Hamsa, Minggu (13/4/2025).
Baca Juga
Bolehkah Sholat Pakai Jersi Manchester United Berlambang Setan Merah? Ini Jawaban UAS dan Syafiq Riza Basalamah
Viral! Gus Iqdam Roasting Wakil Bupati Cantik, "Mambengi Nyanyi Sekop-Sekop, Saiki Jadi Mbak-Mbak Yali-Yali"
Film Jumbo Dituding Tak Ramah Akidah, Fantasi Anak atau Pelanggaran Prinsip Agama?
Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap pasokan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pasar tradisional. Berkurangnya pasokan menyebabkan harga jual ikan di pasaran melonjak hingga lebih dari 50 persen.
Tak hanya faktor cuaca, para nelayan juga menghadapi kendala lain berupa keterbatasan modal operasional. Biaya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dan logistik cukup tinggi, sementara pemasukan pasca-Lebaran masih belum stabil.
"Sekali melaut bisa habis Rp600 ribu untuk solar dan logistik, padahal hasil tangkapan kadang cuma 10 sampai 15 ekor ikan. Belum seimbang dengan pengeluaran," ujar Hamsa.
Situasi ini memaksa para nelayan menaikkan harga jual ikan demi menutupi biaya operasional dan mempertahankan keberlanjutan usaha mereka.
Simak Video Pilihan Ini:
Pantauan Harga Ikan
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, harga ikan cakalang kini melonjak dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Ikan tuna dan bobara pun mengalami lonjakan harga serupa.
Pedagang ikan, Fitriani Usman, menyebut pasokan dari nelayan lokal turun hingga 40 persen dalam satu bulan terakhir.
"Biasanya sehari kami jual hingga 100 kilogram, sekarang hanya 50 kilogram. Itu pun cepat habis karena permintaan tetap tinggi," ungkapnya.
Kenaikan harga ini diprediksi akan berlangsung hingga kondisi cuaca kembali normal dan pasokan ikan kembali stabil.Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bone Bolango Sugondo mengatakan bahwa kenaikan harga ikan dipicu oleh sejumlah nelayan yang belum sepenuhnya turun melaut.
"Usai lebaran kemarin, belum semua nelayan turun. Makanya mungkin ini yang mempengaruhi harga ikan," ia menandaskan.
Advertisement
