WHO Cabut Status Darurat COVID-19, Gibran Pastikan Layanan Vaksinasi Tetap Ada

Menurut Gibran, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Surakarta sudah cukup tinggi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Mei 2023, 16:52 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 16:45 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyindir sejumlah kepala daerah yang menolak kehadiran Timas Israel di Piala Dunia U-20 2023, Selasa (28/3).(Liputan6.com/Fajar Abori)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka memastikan, pelayanan vaksinasi COVID-19 tetap berjalan, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa COVID-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.

"Coba nanti lihat aturannya harus disetop atau jalan lagi atau disuruh mengulang (vaksinasi) dosis 3,4,5, ku baca aturannya," kata Gibran dilansir dari Antara, Kamis (11/5/2023).

Gibran menambahkan bahwa pelayanan vaksinasi COVID-19 masih berjalan, namun sempat terhenti karena stok vaksin habis.

"Vaksinnya tidak ada," ucap dia.

Menurut Gibran, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Surakarta sudah cukup tinggi. Hingga awal tahun 2023, vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencakup 131 persen sasaran, vaksinasi dosis kedua mencakup 124 persen sasaran, dan vaksinasi dosis ketiga mencakup 75,68 persen sasaran.

Sementara itu, vaksinasi dosis keempat sudah mencakup 28,37 persen kelompok sasaran warga lanjut usia dan 95,65 persen kelompok sasaran tenaga kesehatan.

Putra sulung Presiden Jokowi itu pun mengimbau, warga tetap mewaspadai penularan virus corona, meski WHO sudah mencabut status darurat COVID-19.

"Intinya, masing-masing individual jaga kesehatan, kalau merasa tidak enak badan pulang, atau tetap beraktivitas namun pakai masker," katanya.

Meski demikian, Gibran meminta, warga tidak khawatir berlebihan. "Saya kira semua baik-baik saja, tidak usah takut," katanya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat 5 Mei 2023 menyatakan bahwa COVID-19 bukan lagi darurat kesehatan global.

Namun demikian, menurut WHO virus corona penyebab COVID-19 masih menjadi ancaman bagi kesehatan serta meminta negara-negara tidak lengah.

"Komite tersebut merekomendasikan pada saya untuk mengakhiri status kedaruratan global kesehatan (dari COVID-19). Saya menerima rekomendasi itu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Dengan harapan besar, saya nyatakan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," kata Tedros dari Jenewa pada Jumat, 5 Mei 2023 dalam akun Twitter pribadi Tedros.

 

Pencabutan Status Kedaruratan Bukan Berarti COVID-19 Tidak Ada

Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Epidemiolog, Dicky Budiman menyebutkan bahwa meski WHO sudah mencabut status kedaruratan global, COVID-19 tetap ada.

"Pencabutan PHEIC ini bukan berarti COVID-19 tidak ada. Ancaman COVID-19 ini ada nyata dan cenderung bisa lebih serius dalam artian jangka menengah dan panjang (long COVID)," kata Dicky kepada Health-Liputan6.com.

Hal senada disampaikan epidemiolog, Pandu Riono dari Universitas Indonesia. Ia juga meminta, masyarakat tetap waspada mengahadapi COVID-19.

"Penyakitnya masih ada dan mungkin virus tetap bermutasi, bukan berarti kita tidak waspada, kemungkinan kasus masih akan fluktuatif," kata Pandu.

Meski begitu, kekebalan yang didapatkan dari vaksinasi COVID-19 bisa membantu mengurangi fatalitas bila terinfeksi virus tersebut.

"Tapi karena sebagian besar penduduk dunia sudah divaksin, maka kekhawatiran kesakitan dan kematian di RS tidak setinggi di saat awal pandemi," lanjut Pandu. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya