Mahasiswa Universitas Mercu Buana Ciptakan Alat Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual

Tingginya angka kekerasan seksual juga terjadi pada anak-anak selama tahun 2022 yang mencapai 9.588 kasus.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2023, 20:44 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 16:07 WIB
umb
Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana, Reny Novianti, Beliana Fajriana dan Calvin Prasetyo yang menciptakan Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah kekerasan seksual masih menjadi isu krusial di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan. Tingginya angka kekerasan seksual juga terjadi pada anak-anak selama tahun 2022 yang mencapai 9.588 kasus.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut Indonesia darurat kekerasan seksual terhadap Anak. Sementara Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) selama tahun 2022 mencatat terjadi 117 kasus kekerasan seksual terjadi di lingkungan pendidikan dalam berbagai jenjang.

Maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan juga direspons Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Menyadari situasi tersebut, Reny Novianti, Beliana Fajriana dan Calvin Prasetyo yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana (Fasilkom UMB) menciptakan alat bernama Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING) atau Aplikasi Cerdas Terintegrasi untuk Perlindungan Pelecehan Seksual melalui smartphone.

Menurut Reny dan kawan-kawan, kasus pelecehan seksual di Indonesia yang sudah cukup meresahkan ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan edukasi pada masyarakat di Indonesia. Korbannya pun tidak hanya perempuan saja tetapi laki-laki dan juga anak-anak.

"Meskipun ada fasilitas pengaduan, korban pelecehan seksual masih sulit untuk melapor karena takut atau trauma. Terlebih lagi di Indonesia adanya budaya menyalahkan korban, yang membuat korban tindak pelecehan seksual memilih untuk diam dan memendam pengalaman pahitnya itu sendirian," kata Reny, Jumat (19/5/2023).

"Saya dan tim berpikir bahwa kasus pelecehan seksual ini dapat terbantu dengan media seperti aplikasi cerdas terintegrasi yang dapat memberi perlindungan dan membantu para korban pelecehan seksual di Indonesia," imbuh dia.

STRESSING ini dilengkapi dengan sensor suara dan alarm yang berfungsi ketika korban dalam keadaan bahaya. Alat ini otomatis akan berbunyi untuk menakuti pelaku kejahatan dan akan mengirimkan sinyal bahaya ke pihak yang terhubung.

"Aplikasi ini memiliki mitra yang akan terhubung dengan lembaga pemerintahan yaitu Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA), Komnas Perempuan, aparat penegak hukum atau kepolisian, dan Non Governmental Organization (NGO) terkait yang bergerak pada perlindungan dan penanganan kasus kekerasan dan kejahatan seksual.

Alat STRESSING ini menjadi juara Favorit I dalam Pekan Inovasi Universitas Mercu Buana 2023. Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023 ini memiliki tema "Inovasi Tanpa Batas" yang bertujuan menjadi wadah aspirasi inovasi mahasiswa terhadap permasalahan-permasalahan di tengah masyarakat.

"Kehidupan ini masih bisa berjalan ratusan tahun hingga hari ini karena adanya sebuah inovasi. Kalaulah inovasi itu mati maka berbarengan dengan itu kehidupan juga akan selesai. Oleh karena itu, inovasi tidak boleh berhenti inovasi harus terus berjalan sesuai dengan keadaan kondisi situasi zaman yang berlaku," ucap Prof. Dr. Andi Adriansyah M.Eng, Rektor Universitas Mercu Buana saat memberi sambutan acara Puncak Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023.

 

Berbagai Inovasi Lainnya

umb
Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023 yang mengangkat tema "Inovasi Tanpa Batas". (Ist)

Selain STRESSING, pekan inovasi juga menghasilkan berbagai inovasi lainnya, antara lain; Mouse Pad Extender (Pemenang Utama dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri), Terragrow Real-Time Plant Monitoring and Automated Watering System with Lot Technology (Pemenang Terpilih dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro), Deteksi Gerakan di Sawah untuk Mengusir Hama Padi (Pemenang Harapan dari Fakultas Ilmu Komputer Prodi Teknik Informatika).

Sementara Pemenang Favorit I, II, III, IV selain Stressing ada Mix Material pada Lumpang dan Alu melalui Metode Atumics (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk), Pemanfaatan Limba Ampas Serat Tebu sebagai Komposit Pembuatan Partisi Grc (Fakultas Teknik prodi Teknik Industri), dan Pemanfaatan Loofah/Serat Gambas untuk Produk Perlengkapan Alat Mandi (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya