Komisi IX DPR Janji Kawal Aspirasi RUU Kesehatan, Demi Sistem Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Ketua Panja RUU Kesehatan menegaskan bahwa Komisi IX DPR RI akan mengawal aspirasi dari seluruh pihak dalam pembahasan RUU Kesehatan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 23 Mei 2023, 23:44 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 23:44 WIB
Komisi IX DPR Janji Kawal Aspirasi RUU Kesehatan, Demi Sistem Pelayanan Kesehatan Lebih Baik
Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU Kesehatan Emanuel Melkiades Laka Lena foto bersama dengan Mahasiswa UI Fakultas Kesehatan dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Selasa (23/5/2023). (Dok. DPR RI)

Liputan6.com, Jakarta Panitia Kerja (Panja) RUU Kesehatan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Mahasiswa UI Fakultas Kesehatan dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Selasa (23/5/2023).  

Dalam RDPU tersebut, Ketua Panja RUU Kesehatan Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, Komisi IX DPR RI akan mengawal aspirasi dari seluruh pihak dalam pembahasan RUU Kesehatan.

Menurutnya, aspirasi berperan penting mewujudkan instrumen perlindungan dan kepastian pemenuhan hak kesehatan masyarakat. Melki juga menegaskan bahwa pihaknya (Komisi IX) DPR selalu membuka ruang untuk berdialog terkait muatan RUU Kesehatan.

“Kami akan terus melakukan public hearing untuk mendengarkan apa yang menjadi aspirasi teman- teman sekaligus meluruskan substansi yang berkembang diluar yang sejatinya tidak seperti yang kami(Panja) bahas bersama pemerintah,” kata Melki usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Mahasiswa UI Fakultas Kesehatan dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Selasa (23/5/2023).  

Legislator Fraksi Partai Golkar itu mengatakan semua aspirasi yang selama ini ditampung Panja memiliki semangat sama untuk menghasilkan RUU Kesehatan yang dapat mengakomodasi kepentingan banyak pihak dari tenaga kesehatan maupun masyarakat.

“Apa yang disampaikan adik-adik hari ini, akan memperkaya bahan bagi kami (Panja) dan pemerintah untuk membahas undang-undang kesehatan. Kami menyambut baik aspirasi yang adik-adik sampaikan hari ini kami pastikan akan menjadi bahan tim Panja,” katanya.

RUU Kesehatan Lindungi Tenaga Kesehatan

Dalam audiensi tersebut, Melki juga memastikan perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga kesehatan dalam RUU Kesehatan. Dia mengatakan dalam UU Kesehatan yang ada saat ini, profesi dokter sangat rentan terhadap kekerasan maupun kriminalisasi dalam menjalankan praktik-sehari-hari.

Menurutnya, RUU Kesehatan akan semakin memperkuat perlindungan nakes sehingga Komisi IX DPR mendorong agar nakes mendapatkan pengamanan dari segi hukum agar tidak mudah dikriminalisasi.

“Kalau ada kejadian kekerasan, serahkan terlebih dahulu ke teman-teman internal kesehatan. Ada berbagai majelis yang dipercaya untuk menegakkan disiplin etik, proses itu harus didahulukan sebelum masuk pada proses hukum,” katanya.

Soal Praktik Tenaga Kesehatan WNA

Terkait pemanfaatan tenaga medis dan tenaga kesehatan warga negara asing (WNA). Ia mengatakan pendayagunaan tenaga medis dan tenaga kesehatan warga negara Indonesia lulusan luar negeri dan pemanfaatan tenaga medis dan tenaga kesehatan WNA lulusan luar negeri harus memenuhi standar kompetensi.

“RUU Kesehatan akan memastikan tenaga medis dan tenaga kesehatan WNA bisa praktek dengan syarat memenuhi kompetensi. Kami akan tetap mengutamakan tenaga medis dan tenaga kesehatan WNI,” katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya