Pemprov DKI Jakarta Perkenalkan 3 Alat Pemantau Kualitas Udara Baru

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade dan pemutakhiran peralatan di empat lokasi Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di Ibu Kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2023, 08:20 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 08:20 WIB
Pemprov DKI Jakarta Perkenalkan 3 Alat Pemantau Kualitas Udara Baru.
Pemprov DKI Jakarta Perkenalkan 3 Alat Pemantau Kualitas Udara Baru. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade dan pemutakhiran peralatan di empat lokasi Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di Ibu Kota.

Peralatan ini diperkenalkan pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 di Terowongan Kendal, Minggu (4/6/2023).

Alat baru ini diklaim dapat memberikan data yang lebih akurat terkait sumber polusi udara lokal sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas udara, mengatasi perubahan iklim, dan melindungi kesehatan penduduk kota.

Peralatan tersebut merupakan hasil dari kemitraan strategis antara Pemprov DKI Jakarta dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia di bawah program Clean Air Catalyst (CAC).

“Alat ini akan memberikan data yang lebih akurat terkait polutan yang mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup dan membantu berbagai upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mempertahankan langit biru Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto dalam rilis resminya, dikutip Senin (5/6/2023).

Asep menjelaskan, tiga peralatan pemantau kualitas udara baru ini akan dipasang secara bertahap di area-area yang belum memiliki cakupan pemantauan kualitas udara yang memadai, seperti daerah yang dekat dengan komplek industri dan daerah perairan untuk mengambil data dasar dari laut.

Lokasi-lokasi tersebut adalah Kantor Walikota Jakarta Barat, Kantor Walikota Jakarta Timur, dan area pelabuhan yang mencakup gedung IPC Pelindo di Jakarta Utara.

"Keempat SPKU yang sudah tersedia dan terletak di daerah pemukiman di seluruh Jakarta Utara, Timur, Barat dan Selatan, akan ditingkatkan kualitasnya," ujar Asep.

Ukur Tingkat Black Carbon

Pemprov DKI Jakarta Perkenalkan 3 Alat Pemantau Kualitas Udara Baru.
Pemprov DKI Jakarta Perkenalkan 3 Alat Pemantau Kualitas Udara Baru. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Sebagai informasi, peralatan baru ini akan mengukur tingkat particulate matter (PM), partikel kecil yang dapat terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, stroke, dan asma.

Peralatan ini juga akan mengukur tingkat black carbon, polutan iklim berumur pendek yang dapat membahayakan kesehatan manusia, serta karbon monoksida.

Selain itu, instrumen meteorologi terkini juga akan digunakan untuk mengukur kondisi cuaca dan angin yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas udara kota.

Data dari peralatan ini akan tersedia untuk publik setelah divalidasi melalui kanal JAKI, situs web Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta dan platform publik lainnya yang relevan.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

Infografis Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya