BMKG: Gempa Bantul Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Daryono menjelaskan, jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Jul 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 08:00 WIB
SMK Pariwisata Pracimanotor Rusak Akibat Gempa yang Terpusat di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
SMK Pariwisata Pracimanotor Rusak Akibat Gempa yang Terpusat di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menganalisis peristiwa gempa bumi terjadi di Yogyakarta pada 30 Juni 2023 pukul 19.57 WIB. Hasilnya, gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km,” rinci Daryono dalam keterangan pers diterima, Sabtu (1/7/2023).

Daryono menjelaskan, jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Daryono.

Daryono melanjutkan, akibat dari gempa bumi dirasakan berbeda di tiap daerah. Terhadap daerah Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, skala intensitasnya adalah IV MMI. Sedangkan untuk daerah Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI.

“Skala IV MMI bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah Skala III MMI terasa getaran seakan akan truk berlalu,” lanjut dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Ada Potensi Tsunami

Dampak gempa Bantul, M 6,4. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)
Dampak gempa Bantul, M 6,4. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)

Meski gempa terbilang sangat berasa, namun Daryono memastikan tidak ada potensi tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” dia menandasi.

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya