Mensos Risma Akan Bantu Buatkan Koperasi Nelayan Agar Tak Terjerat Rentenir

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan dirinya akan membantu untuk membentuk koperasi bagi para nelayan di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Jul 2023, 19:33 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 19:33 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan dirinya akan membantu untuk membentuk koperasi bagi para nelayan di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Hal ini agar para nelayan tak berhutang kepada rentenir apabila ada permasalahan keuangan.

Risma menyadari betul permasalahan yang kerap dihadapi para nelayan yakni, terpaksa meminjam uang kepada rentenir untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

"Ini kita bisa buat koperasi Pak. Saya tahu persis masalah nelayan ini. Biasanya kalau melaut berapa hari, pinjem uang buat beli beras betul?," kata Risma saat menyerahkan bantuan 51 kapal penangkapan ikan kepada nelayan di Sungailiat Kabupaten Bangka, Selasa (4/7/2023).

"Betul," jawab para nelayan yang hadir.

Dia mengaku bisa membantu membuatkan koperasi agar kedepannya para nelayan yang kesulitan keuangan tak berhutang ke rentenir. Tak hanya itu, kata Risma, para nelayan nantinya juga bisa menjual produk ikan hasil tangkapannya.

"Saya bisa bantu mereka bentuk koperasi supaya mereka nggak terkena renternir. Jadi mereka pinjam ke koperasi untuk biasa dia selama itu nanti jual ikannya di koperasi itu sehingga harganya bisa dijaga," jelasnya.

Risma menjelaskan koperasi tersebut salah satunya bisa berupa koperasi simpan pinjam (KSP). Dengan begitu, para nelayan dapat mengatur harga hasil tangkapannya di koperasi tersebut.

"Supaya tidak ada orang diluar yang mengatur harga itu kecuali koperasi itu. Kalau disepakati bersama, maka harga itu bisa dikontrol sehingga mereka bisa stabil hidupnya," tutur Risma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembentukan Koperasi Harus Berproses Izin

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Kendati begitu, dia menekankan pembentukan koperasi nelayan harus berproses dari permohonan izin dari pemerintah daerah. Setelah itu, pemerintah daerah mengajukan ke Kementerian Sosial.

"Saya akan bantu koperasi kalau Pak Bupati bentuk koperasi," ucap Risma.

Dalam kesempatan ini, Risma juga menyerahkan bantuan 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan. Penyerahan dilakukan di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat.

Semua kapal berjenis fiber dibuat di lokasi dimana 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu, dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Daya tampung ikan maksimal adalah 2 ton.


Total Nilai Bantuan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan berupa 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Adapun total bantuan berupa 51 unit kapal penangkap ikan 5GT senilai total Rp.13.230.862.000,-

Selain kapal nelayan, Kemensos melalui Sentra Mulya Jaya di Jakarta memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa 7 alat bantu dengar untuk 2 lansia dan 5 penyandang disabilitas rungu wicara asal Sungailiat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya