Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk kebaikan bangsa. PAN memandang sinergi perlu dilakukan agar berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dapat diatasi secara maksimal seperti merawat persatuan dan kesatuan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig mengistilahkan sebagai gotong royong. Sebab, gotong royong merupakan budaya asli dasar bangsa Indonesia yang gemar saling membantu.
Advertisement
Baca Juga
“Karena slogan PAN Jawa Timur semua partai untuk saling bergotong royong, bahu membahu,” kata Rizki, Jumat (18/8/2023)
Advertisement
Salah satu upaya PAN adalah menjalin sinergi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, PAN menyadari peranan NU sangat besar di bidang sosial terutama untuk menjaga dan merawat persatuan umat dan bangsa.
“Sinergitas antara keduanya (PAN dan NU) sangat lah penting dalam menjaga dan merawat persatuan umat dan bangsa,” ujar Rizki.
Terlebih, saat ini sudah mulai masuk ke dalam tahun politik, yang berpotensi terjadi perpecahan di masyarakat. Melihat potensi tersebut, perlu adanya sinergi yang kuat untuk bersama-sama menjaga persatuan.
“Partai Amanat Nasional, khususnya PAN Jawa Timur sepakat melihat bahwa kondisi kebangsaan akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja. Potensi adu domba merajalela," pungkas Rizki.
PAN Komitmen Jaga Kerukunan Bangsa
Partai Amanat Nasional (PAN) komitmen menjaga kerukunan bangsa dan menghindari polarisasi yang dapat memecah belah bangsa. PAN tidak menginginkan perpecahan terjadi kembali seperti Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dan 2019 lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Bojonegoro, Lasuri mengaku polarisasi dalam dua Pemilu sebelumnya sangat terasa. Oleh sebab itu, PAN berkomitmen melakukan kampanye secara kreatif untuk mendapat dukungan dari masyarakat daripada menggunakan sosialisasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Trauma atas pilpres 2014 dan 2019 terjadi pembelahan 2 kubu capres, dan sekarang Pak Prabowo dan Pak Jokowi memberikan contoh membangun persatuan Indonesia,” Kata Lasuri, Kamis 17 Agustus 2024.
Salah satu bukti konkret PAN adalah kampanye kreatif di dunia digital dengan menghadirkan lagu ‘PAN PAN PAN Terdepan Bantu Rakyat’. Lagu itu pun pada akhirnya viral dan disukai masyarakat luas terutama dari anak muda.
Dia menambahkan, strategi PAN dalam berkampanye kreatif memang menyasar suara anak muda. Sebab, proporsi pemilih pada Pemilu 2024 mendatang akan didominasi oleh anak muda.
Menilik data KPU, diperkirakan jumlah pemilih muda mencapai 53 hingga 55 persen dari total keseluruhan. Karenanya suara generasi muda tengah disasar oleh PAN.
Selain itu, PAN juga berstrategi dengan mengusung tokoh-tokoh muda potensial. Mulai dari pengusaha muda Surabaya, Tom Liwafa hingga tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) seperti Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.
“Dalam rangka memberi dukungan dan mengakomodir milenial-milenial, PAN tentu mengakomodir dalam bentuk caleg yang berasal dari milenial,” ucap Lasuri.
Advertisement