Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (8/9/2023). PM Li menemui Jokowi usai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, PM Li Qiang tiba di Istana Merdeka Jakarta pukul 09.58 WIB dan disambut langsung oleh Presiden Jokowi. Setelah itu, PM Li disambut upacara penyambutan kenegaraan dimana lagu Indonesia-China dikumandangkan.
Baca Juga
Selanjutnya, PM Li diajak masuk ke dalam Istana Merdeka untuk menandatangani buku tamu dan melakukan sesi foto bersama. Jokowi lalu mengajak PM Li Qiang ke gazebo dekat yang berada di halaman belakang Istana Merdeka.
Advertisement
Disana, keduanya berbincang dan tertawa bersama. Kemudian, Jokowi mengajak PM Li kembali masuk ke dalam Istana Merdeka untuk melakukan pertemuan bilateral.
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi, Menteri Investasi/BKPN Bahlil Lahadalia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023). KTT ini dihadiri oleh para pemimpin negara ASEAN dan Premier China Li Qiang.
Jokowi mengatakan bahwa tahun ini merupakan 20 tahun aksesi China terhadap Treaty of Amity and Cooperation atau Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara. Dia pun mendorong kerja sama konkrit yang harus saling menguntungkan.
"Kita perlu memaknai semua ini dengan merealisasikan kerja sama konkrit yang saling menguntungkan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/9/2023).
Â
ASEAN-China Punya Kepercayaan Satu Sama Lain
Menurut dia, hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila ASEAN dan China memiliki kepercayaan satu sama lain. Selain itu, Jokowi menyampaikan kepercayaan ini harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak untuk perdamaian di kawasan.
"Trust dan kerjasama konkrit inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," ujar Jokowi.
Advertisement