Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya sukses melaksanakan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN atau KTT ke-43 ASEAN yang digelar selama tiga hari pada 5 sampai 7 September 2023.
Kesuksesan acara tersebut juga tidak terlepas dari kenyamanan para tamu negara yang datang ke Indonesia melalui jalur udara.
Sejumlah pemimpin negara dan organisasi dunia pun memuji kesuksesan perhelatan KTT ke-43 ASEAN Jakarta. Mulai dari Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Sekjen PBB Antonio Guterres, dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.
Advertisement
"Pelayanan penerbangan VVIP KTT ASEAN ke-43 tahun 2023 secara keseluruhan berjalan dengan lancar, tepat waktu serta memenuhi seluruh aspek keamanan dan keselamatan baik menurut aturan Pemerintah Indonesia maupun aturan penerbangan secara Internasional," ujar VP of Corporate Secretary PT Gapura Angkasa Agus Rosadi dalam rilisnya, Sabtu (09/09/2023).
Dia mengatakan, dalam KTT ke-43 ASEAN 2023Â ini, PT Gapura Angkasa telah melayani tamu VVIP berjumlah 10 negara.
Mereka menggunakan berbagai macam maskapai dan tipe pesawat yaitu Vietnam Airlines (B789), China Southern (A320), Laos Airlines (A320), Aero Dilli (komersial) (B738), Canadian Air Force (Airbus CC150 Polaris) (A310), Biman - Bangladesh Airlines (B788 & B738), Korean Airlines B748), Air China (B748), dan RAAF Australia (KC-30A MRTT).
"Jadi 10 negara itu terdiri dari 9 pesawat khusus dan 1 pesawat penumpang," ucap Agus.
Menurut Agus, sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan di bidang Ground Handling, pihaknya telah sukses memberikan pelayanan pesawat yang paripurna yang digunakan oleh 10 pemimpin negara yang datang di KTT ke-43 ASEAN itu.
"Mulai dari mengarahkan pesawat di apron, mempersiapkan tangga pesawat (passengers boarding stairs), menangani penumpang, crew serta bagasi dan kargo, juga melakukan pengamanan atas pesawat yang diparkir di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan di Bandara Kertajati," tegas Agus.
Â
Jokowi Tutup KTT ke-43 ASEAN
Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN ini berlangsung pada 5-7 September 2023. Penyelenggaraannya bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).
Hari ini, Kamis 7 September 2023 merupakan hari ketiga sekaligus hari terakhir KTT ASEAN 2023. Setelah serangkaian pertemuan bilateral dengan negara anggota ASEAN dan mitra ASEAN, Jokowi menutup perhelatan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
"Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia di 2003, dan dengan demikian KTP ke-43 ASEAN dan KTT lainnya secara resmi saya tutu," kata Jokowi dalam pidatonya di lokasi KTT di JCC seperti dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis 7 September 2023.
Jokowi kemudian menyerahkan tongkat keketuaan ASEAN ke-44 pada tahun 2024 kepada Laos melalui Perdana Menteri Sonexay Siphandone.
Â
Advertisement
Apresiasi Presiden Jokowi
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan pemimpin dan undangan yang hadir di KTT ASEAN Jakarta.
"Pertama-tama izinkan saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin dan undangan yang hadir. Selama 3 hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome documents dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret. Selama pertemuan saya menangkap optimisme dan energi yang positif dari seluruh yang hadir," ucap Jokowi.
Jokowi menuturkan, "ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan kawasan yang sejahtera."
"Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. Ini adalah pondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia. Inilah esensi yang dibangun keketuaan Indonesia menjadikan Asian Matters sebagai Epicentrum of Growth," imbuh Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa "tugas kita belum selesai, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam 1 keketuaan saja, kita akan terus menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global."
"Untuk itu kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusifitas menjadi inklusivitas,dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan. Kita harus menjadi nahkoda kapal kita sendiri, dan ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos," paparnya.