Hasto Minta Kader PDIP Rajin Membaca dan Berani Berimajinasi Seperti Megawati

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader untuk rajin membaca buku dan berani berimajinasi sebagaimana yang dilakukan Soekarno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikan Hasto saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten pada Minggu (10/9/2023).

"Saudara-saudara sekalian sebagai kader PDI Perjuangan kita harus menjadi sosok kader yang rajin membaca buku, rajin berdiskusi bukan rajin membicarakan kelemahan orang lain, sirik tetapi rajin memperbicangkan hal-hal yang positif untuk partai," kata Hasto Kristiyanto.

"Ini yang kami jalankan di partai sebagai sekjen," sambung dia.

Hasto menerangkan, Megawati Soekarnoputri setiap pagi selalu menyempatkan diri membaca koran untuk mencari informasi dan berita-berita yang berhubungan dengan persoalan rakyat.

Suatu ketika, kata dia, Megawati Soekarnoputri membaca tentang layar tancap. Dia pun mengaku langsung dipanggil untuk mendiskusikan tentang layar tancap.

"Wah ternyata layar tancap ini masih diterima di daerah-daerah, maka memanggil saya ini kan layar tancap, inikan bagus untuk sosialisasi tentang Pancasila, tentang kerakyatan tentang pembelaan kita terhadap wong cilik tentang stunting ini kan bagus 'coba kamu buat," pinta Megawati.

Hasto menerangkan, ide yang dicetuskan oleh langsung direalisasikan. Satu unit mobil harganya hampir Rp 1,2 Miliar. PDI Perjuangan pun memesan 38 unit untuk dibagikan ke setiap provinsi.

Peluncuran dijadwalkan pada bulan Oktober nanti bertepatan dengan kampanye.

"Begitu ada ide maka kita gambarkan dalam bentuk imajinasi, imajinasi inilah yang kemudian memunculkan suatu spirit. Oktober nanti bertepatan dengan pembukaan masa kampanye ini akan kita luncurkan mobil bioskop setiap provinsi akan dapat 1," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Hasto menjelaskan, kekuatan imajinasi juga diterapkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menginginkan adanya kapal rumah sakit. Terciptalah Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati.

"Ini big idea, artinya ide, kita jabarkan menjadi imajinasi. Kami buat desainnya. Lalu begitu ketemu pihak-pihak yang mengatakan PDI Perjuangan ini nasionalis, PDI Perjuangan tidak pernah membeda-bedakan seseorang atas dasar suku agama, status sosial, jenis kelamin, dan sebagainya, PDI Perjuangan ini hebat," kata dia.

"Ketika ada orang yang muji-muji kita, kita sampaikan itu. Kita mau bangun kapal, maka orang bergotong royong. Akhirnya kita satu-satunya partai yang punya Kapal Laksamana Malahayati," tandas Hasto.

Menurut Hasto, kapal tersebut juga menunjukkan sikap PDIP yang ingin membangunkan kesadaran Indonesia sebagai negara poros maritim.

"Jadi, saudara sekalian, kalau Anda menggunakan lambang-lambang partai merah hitam. Maka, saudara harus berpikir seperti Bu Mega, seperti Bung Karno," kata Hasto.