Liputan6.com, Jakarta - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengapresiasi PDI Perjuangan (PDIP) yang telah berkomitmen dalam menjaga kedaulatan pangan. Termasuk, dengan menyelenggarakan Pangan Expo Plus 2023 di tengah Rakernas IV.
Hal ini disampaikan Mardiono saat menghadiri kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
"Saya menyampaikan apresiasi kepada PDIP yang mengangkat tema kedaulatan pangan. Di mana sejalan dengan PPP dan tugas yang diberikan Pak Presiden Jokowi kepada saya yaitu Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan," kata Mardiono dikutip dari siaran persnya, Sabtu (30/9/2023).
Advertisement
Dia menegaskan, misi PPP telah sejalan dengan PDIP yang merupakan partai yang memiliki kerja sama politik. Salah satunya, mendorong terciptanya ketahanan pangan.
"PPP sendiri telah memiliki program mendorong ketahanan pangan. Sehingga kami memiliki misi yang sama dengan PDIP, mengantarkan rakyat Indonesia menuju kemandirian pangan," jelasnya.
Sementara, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi berharap agar pelaksanaan Rakernas IV PDIP berjalan sukses dan menghasilkan keputusan-keputusan terbaik.
"PPP hadir yaitu Ketua Umum Pak Mardiono dan ada juga Ketua Bappilu Nasional Pak Sandiaga Uno. Insyaallah pelaksanaan Rakernas berjalan sukses dan tekad kuat Parpol mengusung isu ketahanan pangan akan disambut oleh kerja-kerja kita semua di pemerintahan semua lini," tutur Arwani.
Rakernas IV PDIP Dibuka
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023). Rakernas IV PDIP ini mengangkat tema tentang 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat'.
Dalam pidato pembukaan, Megawati mengatakan bahwa Bapak Bangsa Indonesia yaitu Soekarno pernah menyebutkan bahwa pangan itu berkaitan dengan mati hidupnya suatu negeri.
Menurut Megawati, Hal ini terlihat jelas saat ini dimana perang Rusia dengan Ukraina. Pangan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.
Di tengah pertarungan geopilitik, ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan semakin besar. "Konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4% di 1970 menjadi 28% pada 2022," kata dia.
Angka ini tidak akan berhenti di sini. Indonesia akan mengalami ketergantungan dengan konsumsi gandum diperkirakan meningkat menjadi 50% pada 2030.
Ketergantungan lain terlihat dari impor pangan yang mencapai lebih dari Rp 300 triliun per tahun.
Oleh sebab itu, Megawati mengatakan bahwa Indonesia harus bisa menjadi negara yang bebas dari impor pangan dan membangun sektor pertanian dengan sungguh-sungguh.
Advertisement