Ma'ruf Amin Desak Israel dan Hamas Hentikan Pertempuran, Selesaikan Konflik dengan Damai

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyerukan agar perang Israel dan Hamas yang kini berkecamuk segera dihentikan dan mengembalikan proses perdamaian pada pembahasan solusi bagi dua negara (two state solution).

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Okt 2023, 16:57 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 16:55 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyerukan agar perang Israel dan Hamas yang kini berkecamuk segera dihentikan dan mengembalikan proses perdamaian pada pembahasan solusi bagi dua negara (two state solution).

"Kita berusaha juga untuk kedua belah pihak (Hamas-Israel) menghentikan pertempurannya dan kembali pada penyelesaian damai dan kembali pada penyelesaian two state solution," kata Ma'ruf Amin dilansir dari Antara, Selasa (10/10/2023).

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga disinggung tentang perkembangan evakuasi 230 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berwisata religi di Israel saat milisi Hamas menyerang selatan negara Zionis itu.

"Saya kira pemerintah sudah siapkan (pengamanan) dan pihak Kedutaan Besar RI sudah. Kemenlu sudah siapkan kita akan lindungi dan mengevakuasi masyarakat di sana," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, Indonesia melalui Kemenlu sudah mengambil sikap sebagai penengah untuk mendamaikan kedua negara.

"Kemenlu sudah mendamaikan dan menghentikan pertempuran, selain kita mengevakuasi warga kita yang ada di sana," katanya.

Seebelumnya, jumlah korban tewas akibat perang Israel dan Hamas dilaporkan terus bertambah, kabarnya 700 orang tewas dan 2.300 lainnya terluka.

Menilai situasi perang Israel Hamas tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina.

"Terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa (10/10/2023).

Kemlu RI juga meminta, WNI untuk menunda perjalanan baik ke Palestina maupun ke Israel lalu mengimbau mereka yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

"Fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya bagaimana mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil," tutur Iqbal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


WNI Diimbau Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

Serangan Ratusan Roket oleh Hamas di Langit Israel
Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Kemlu RI meminta WNI segera meninggalkan wilayah Israel dan Palestina terutama Gaza, imbas konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas.

"Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut," ungkap Kemlu RI dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada Selasa (10/10/2023).

"Bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah."

Dalam pernyataannya pada Senin (9/10), Kemlu RI menyatakan terus berkoordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina menyusul perang Hamas Vs Israel dan menyiapkan rencana kontingensi.

"Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan tertulis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya