Liputan6.com, Jakarta - Satreskrim Polres Metro Jaksel bergerak cepat mengusut video viral yang memperlihatkan seorang bayi ditenggelamkan di dalam ember bak berisi air. Tiga orang saksi dimintai keterangan, salah satunya orangtua dari si bayi.
"Saat ini kami melakukan kegiatan pemeriksaan terhadap ibu inisial LN, yang beralamat di Jalan Penerangan, Pesanggrahan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan, Selasa (17/10/2023).
Baca Juga
Bintoro menyebut, dua orang saksinya diantaranya R tetangga yang mengetahui kejadian dan dari pihak RT. Sejauh ini penerapan unsur pidana masih didalami.
Advertisement
"Kami kumpulkan bukti-bukti, akan kami sampaikan di lain kesempatan," ujar dia.
Lebih lanjut, Bintoro mengatakan, ia turut menggandeng beberapa pihak dalam rangka melaksanakan penyelidikan kasus ini. Bahkan, KPAI turut dilibatkan saat memeriksa orangtua si bayi.
"Kami menggandeng psikiatri juga melaksanakan kegiatan penyidikan perkara ini," ujar dia.
Detik-Detik Ibu Tenggelamkan Bayi dalam Ember
Sebelumnya, Video berdurasi 40 detik memperlihatkan situasi di sebuah kamar mandi. Tampak, sebuah ember bak berwana hijau di dekat keran air. Perekam video mengangkat bayi laki-laki.
Sambil mengucapkan beberapa kata, perekam lalu menjatuhkan bayi ke dalam ember bak.
"Hai guys kita berenang-berenang," kata perekam sambil tertawa kecil seperti terdengar dalam video yang dilihat, Senin (16/10/2023).
Tak lama setelah itu, perekam lalu menghidupkan keran. Sementara bayi terus menangis. Namun, perekam seakan menghiraukan tangisan bayi tersebut. Dia malah membalikkan tubuh si bayi dengan posisi kepala berada di bawah.
Advertisement
Sang Ibu Diduga Alami Baby Blues Syndrome
Pj Ketua Komnas PA, Lia Latifah, menyampaikan hasil monitoring yang dilakukan pada Jumat (13/10/2023) diketahui si ibu berinisial A diduga mengalami baby blues syndrome.
"Kita sudah datang ke sana, ketemu ibu si bayi itu. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal," kata Lia saat dikonfirmasi, Selasa (17/10/2023).
Diketahui, baby blues syndrome bisa menimpa mental kesehatan ibu menjadi tidak stabil. Kondisi itu biasa terjadi pasca-melahirkan yang kerap kali membuat mental cemas dan sedih berlebihan.
Temuan itu sejalan dengan kondisi A yang saat ini mempunyai tiga anak, satu perempuan dan dua laki-laki yang masih balita. Diduga, ibu korban mengalami kelelahan karena mengurus tiga anaknya yang membuat mentalnya mengalami ganguan.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat ia harus merawat 3 bayinya tersebut," ungkap Lia.
"Jadi sebenarnya itu dia kayak bercanda. Jadi awalnya begini, karena dia mengalami kelelahan dan capek. Kaya bosan kelelahan urus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu dia dalam kondisi enggak sadar," sambungnya.
Adapun tindakan A yang menceburkan bayi laki-lakinya itu terjadi bulan Oktober saat ia sedang asik menelepon temannya. Tanpa sadar dia menceburkan bayinya ke dalam ember yang dipenuhi air.
"Terus waktu itu dia mengirim WA (video tersebut) itu kepada teman dia. Tapi dia enggak nyebutin temannya itu siapa. Namun, temannya disebutkan yang menyebarkan ke media sosial. Sehingga kita bisa dapatkan alamat ibu A dari temannya itu yang kasih tahu ke kita," bebernya.