Viral Mobil Ditumpangi Anies-Cak Imin ke KPU Belum Bayar Pajak, Ini Penjelasan NasDem

Bendahara NasDem Ahmad Sahroni menyatakan, pajak mobil Land Rover yang ditumpangi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ke KPU langsung dibayarkan hari itu juga.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2023, 05:53 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 05:50 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Pasangan Bacapres Bacawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menaiki mobil land rover dengan atap terbuka menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis (19/10/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden (Bacapres-Bacawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) konvoi menaiki mobil Land Rover saat pendaftaran ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mobil tersebut ternyata sempat belum bayar pajak.

Terkait hal ini, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengakui memang sempat lupa membayarkan pajak mobil Land Rover tersebut.

"Jadi bahwa itu kelupaan bayar pajak bener," katanya kepada wartawan, Kamis (19/10/2023).

Hanya saja, Sahroni langsung memerintahkan stafnya untuk membayarkan pajak kendaraan Land Rover berwarna putih tersebut di hari mobil itu digunakan.

"Tapi langsung saya perintahkan staf saya langsung membayar pajaknya di saat itu juga," ucap Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.

Sahroni mengatakan, pihaknya bukan sengaja membayar karena terlanjur viral. Ia mengaku sudah membayarnya pada pukul 10.42 WIB. "Sebelum (viral) malah. Jam 10.42 kita bayar," katanya.

Warna Mobil Tidak Sesuai

Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berangkat ke Kantor KPU dengan menumpangi mobil Land Rover putih. Ternyata, ada perbedaan antara mobil yang dipakai dengan data di kepolisian. Perbedaan terletak pada warna mobil.

Warna orisinil dari Land Rover itu bukan berwarna putih, melainkan biru. Diperkirakan mobil tersebut telah mengalami restorasi karena terlihat sangat terawat. Anies dan Cak Imin terlihat berdiri di atas atap terbuka sambil melambaikan tangan kepada pendukungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mobil 4x4 Legendaris

Anies Baswedan
Iring-iringan itu menuju KPU RI, diikuti rombongan relawan dan massa pendukung yang membawa atribut bertuliskan Anies-Muhaimin (AMIN). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan penelusuran merdeka.com di laman samsat-pkb2.jakarta.go.id, mobil bernomor polisi B 8165 HH itu bermerek Land Rover dengan tipe Long 2.5 T. Model lengkapnya adalah Jeep L.C. HDTP berbahan bakar bensin dengan kapasitas mesin 2200cc.

Usia mobil cukup tua karena merupakan produksi tahun 1967. Kendaraan tersebut masih dianggap sebagai salah satu mobil 4x4 yang legendaris di kalangan para penggemar otomotif hingga sekarang.

Di samping itu, Land Rover yang dikendarai Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni itu tampak berwarna putih. Namun, mengacu pada laman Samsat, tertulis bahwa warna asli mobil tersebut adalah biru.

Merujuk data Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terungkap bahwa pajak kendaraan Land Rover itu masih berlaku dengan registrasi kendaraan yang aktif hingga tahun 2024.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com


Pendukung Membeludak, Baja AMIN Minta Maaf

Ribuan simpatisan dan relawan Anis-imin penuhi KPU
Tidak ketinggalan juga pernak-pernik dukungan seperti kaos partai hingga bendera kecil bergambarkan Anies-Imin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pendaftaran hari pertama calon presiden dan calon wakil presiden diwarnai antusiasme tinggi dari pendukung pasangan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (AMIN). Badan Pekerja (Baja) AMIN pun meminta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu.

“Kami mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan antusiasme tinggi pendukung dan simpatisan yang ingin mengantarkan pasangan AMIN ke kantor KPU. Antusiasme pendukung ini membuat AMIN kian bersemangat mengarungi kontestasi politik dalam Pemilu 2024,” ujar Anggota BAJA AMIN, Syaiful Huda, Kamis (19/10/2023).

Untuk diketahui ribuan pendukung dan simpatisan pasangan AMIN sejak pagi memenuhi jalan-jalan menuju kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Kepadatan massa ini membuat laju rombongan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang berangkat dari Kantor DPP NasDem kerapkali tersendat.

Situasi ini membuat rangkaian pendaftaran AMIN di KPU menjadi sedikit molor. Huda mengatakan tim Baja AMIN telah memotong banyak agenda dari rangkaian prosesi pendaftaran pasangan AMIN. Hal ini terjadi karena dalam komunikasi awal dengan KPU disampaikan jika lembaga penyelenggara Pemilu tersebut hanya akan menerima pendaftaran satu pasangan dalam satu hari.

“Namun dari komunikasi terakhir ternyata tiba-tiba ada pemberitahuan jika ada pasangan lain yang akan mendaftar di hari serta tanggal yang sama. Situasi ini membuat kita memotong banyak agenda prosesi pendaftaran AMIN,” ujarnya.   


Bantah Tak Disiplin Waktu

Bakal pasangan calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendaftar di KPU pada Kamis (19/10/2023). (dok Tim Anies)
Bakal pasangan calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendaftar di KPU pada Kamis (19/10/2023). (dok Tim Anies)

Huda membantah jika pasangan AMIN tidak disiplin dalam melakukan pendaftaran ke KPU. Menurutnya pasangan AMIN telah memulai aktivitas pendaftaran di hari Kamis (19/10/2023) sejak Subuh.

“Hanya saja karena keterbatasan waktu yang diberikan KPU yakni antara jam 08-00 WIB-11.00 WIB akhirnya Baja AMIN banyak memadatkan prosesi pendaftaran sehingga terjadi sedikit kemoloran,” urainya.

Politisi PKB ini cukup menyesalkan keputusan KPU yang terkesan tidak tegas menerima pendaftaran satu pasangan calon dalam satu hari. Menurutnya hal tersebut layak dilakukan mengingat pendaftaran pasangan calon presiden-calon wakil presiden cukup panjang yakni 19-25 Oktober 2023.

“Dengan asumsi hanya ada tiga pasangan calon yang ikut kontestasi Pilpres kami rasa KPU bisa mengalang kesepakatan dengan semua partai politik untuk menerima hanya satu pasangan calon dalam satu hari sehingga mengurangi potensi gesekan antarpendukung calon. Dengan demikian tidak ada pihak yang merasa terganggu atau dirugikan,” ujarnya.

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya