Filosofi dalam Kelezatan Autentik Kuliner Tiongkok di Twelve Chinese Dining

Liputan6.com, Jakarta - Cita rasa masakan China begitu melekat di lidah orang Indonesia. Hal ini terpengaruh dari alkulturasi kuliner Tiongkok yang sudah berusia ratusan tahun.

Tak heran kalau restoran Chinese pun tetap eksis hingga kini dan punya banyak pelanggannya, meski diserbu dengan gempuran kuliner dari berbagai penjuru. Salah satunya Twelve Chinese Dining yang berdiri pada 2017, merupakan salah satu pilihan warga Jakarta untuk merasakan sisi autentik masakan China.

Dalam sebuah undangan, Tim Lifestyle Liputan6.com berkesempatan mencicipi kelezatan khas beragam menu terbaru restoran ini. "Selain bebek peking yang sudah terkenal, kami ingin memperkenalkan menu terbaru yang tak kalah lezat," ungkap Direktur OKUZONO Hospitality Group, yang menaungi Twelve Chinese Dining, Nadia Sofiandi pada Selasa, 8 April 2025.

Bicara lebih jauh tentang sajian terbaru ini, Nadia mengungkap bahwa menu baru terinspirasi tradisi kuliner Tiongkok dengan cara masak modern. "Semua menu halal (no pork no lard) serta terdapat pilihan menu vegetarian," imbuhnya.

Restoran ini mengadopsi menu Chinese comfort food disesuaikan dengan menu yang berkembang saat ini. Bukan sekadar mencicipi masakan autentik dari Tiongkok, menurutnya tamu akan mendapatkan experience tapi bisa sekaligus menggali budaya kuliner lewat beragam menunya, karena restoran ini juga menyematkan filosofi budaya kuliner China.

"Filosofi memperkenalkan budaya dari makanan, berasal dari budaya Tiongkok sangat diverse (beragam) dari utara ke selatan sangat banyak dan beberapa menu yang disajikan bahwa konsep "Walk This Way" memilih menu yang bukan hanya enak dan menggiurkan, chef kami juga meriset memilih bahan-bahan dan seleksi menu untuk menunjukkan filosofi tersebut," paparnya. 

Sebagai appetizer atau pembuka, menu pertama yang terhidang adalah pumpkin soup with fresh scallop dumpling atau sup labu dengan pangsit scallop. Cukup mengejutkan menemukan bahwa sup labu memiliki cita rasa yang lebih kaya, karena bukan rasa manis yang mendominasi seperti sup labu pada umumnya. 

Menurut Nadia sup labu ini dimasak juga bersama seafood broth, sehingga rasanya lebih kaya dengan aroma laut dan cenderung gurih. Kejutannya adalah pangsit scallop yang terbuat dari kulit telur dibungkus isian scallop dan udang yang juicy di dalamnya. 

Menu selanjutnya yang masih bagian pembuka adalah bamboo shoot roll with oyster sauce. Isiannya terdapat sayuran asparagus dan topping telur ikan yang meletup-letup di mulut. Bagian kulitnya terasa lembut dan nikmat dipadu oyster sause.

Masuk ke menu utama, ada sajian golden eight treasure glutinous rice bread chicken. Menu ini adalah ayam panggang yang dimasak dengan cara tradisional selama dua jam. 

Seperti namanya, sajian tersebut dimasak dengan delapan bumbu. Ayam direbus terlebih dulu sebelum akhirnya dipanggang dan diisi dengan nasi ketan, water chesnut, jamur, serta berbagai bumbu. Tak heran kalau tekstur ayamnya yang berserat terasa lembut, isian nasi ketannya saat dicoba tampak mirip dengan bacang, makanan khas yang juga alkulturasi dari Tiongkok.

Uniknya ayam juga dimasak tradisional, diungkep dengan daun teratai, lalu ditutup lagi denhan balutan roti. Ini sama dengan teknik masak zaman dulu belum ada presto, ini cara mereka memasak supaya tidak kering. Dibungkus roti supaya sari-sarinya tidak terbuang semua itu terserap dengan ayam, nasinya pun ada rasanya," jelas Nadia.

Meskipun ini merupakan masakan dari daratan Tiongkok dan chef-nya cukup lama tinggal di Hong Kong, namun menu yang disajikan tetap intens tanpa memakai bahan seperti minyak babi. "Kami bisa menyajikan satu menu yang intens, tapi no pork no lard, tetap ada rasa gurihnya bahkan dengan menu vegan tetap menarik dicoba," ungkap Nadia.

"Jadi menjadi menu dietaring eats," sambungnya.

Pilihan menu ini menurut telah dikurasi supaya bisa disantap seluruh keluarga dan teman. Seperti menu crispy fish fillet with sweet and sour sauce yang menggunakan saus asam manis, bisa menjadi menu sharing. 

Kemudian ada menu stewed beef tenderloin in Chinese black vinegar sauce yang juga kaya cita rasa. Dagingnya terasa empuk, dengan paduan jamur yang lembut sekaligus kenyal.

Ada juga menu yang rasanya juara yaitu Hong Kong tanka seafood fried rice, nasi goreng dengan perpaduan beragam seafood seperti kerang ini mengejawatahkan rasa yang sangan kaya. Nasinya dimasak dengan sempurna, seafood kerang, scallop, udang, serta cincangan jamur tampak mewah sebagai isiannya.

Terakhir sebagai penutup, Liputan6.com disuguhi dengan dessert manis yang juga kaya cita rasa. Three layer Yam Cake, menjadi penutup hidangan yang tak terlupakan.

Menu ini adalah seperti kue talas yang garing di luar dan terasa lembut di dalam. Bagian tengahnya juga dilapisi rumput laut, serta memakai kuning telu asin yang gurih. Menggigitnya seperti mendapat kejutan yang tak terlupakan sepagai akhir dari semua sajiannya.