Kemilau Batik Festival Kutim 2023 Jadi Momentum Bangkitnya Desainer Batik Lokal

Kemilau Batik Festival 2023 tidak hanya mempromosikan batik khas daerah, tetapi juga untuk mendukung para desainer lokal untuk terus berkarya dan mampu meningkatkan sektor ekonomi kreatif.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 06 Des 2023, 23:54 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 23:54 WIB
Kemilau Batik Festival Kutim 2023 Jadi Momentum Bangkitnya Desainer Batik Lokal
Kemilau Batik Festival (KBF) di Kutai Timur.

Liputan6.com, Sangatta Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan Kemilau Batik Festival (KBF) selama dua hari pada 3-4 Desember 2023 bertempat di Polder Ilham Maulana Sangatta. Festival diisi serangkai penampilan wastra batik karya desainer lokal Kutim yang diperagakan oleh model. 

Malam puncak acara berlangsung meriah dengan menghadirkan penyanyi ibu kota, Zinidin Zidan, Minggu (4/12/2023). Bukan hanya pentas seni dan promosi batik khas daerah semata, KBF juga menjadi ajang untuk membangkitkan gairah kreativitas desainer lokal dan menggerakkan perekonomian masyarakat terutama sektor UMKM.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur, Nurullah menjelaskan, festival ini bertujuan untuk tidak hanya mempromosikan batik khas daerah, tetapi juga untuk mendukung para desainer lokal, baik yang telah memiliki hak paten atas karyanya maupun mereka yang masih dalam tahap pemula.

“Kita berharap batik-batik di Kutai Timur ini mendapatkan wadah dan mendapatkan tempat untuk bisa kita promosikan,” ujar Nurullah.


Batik Kutai Timur Sudah Terdaftar HAKI

Nurullah menegaskan festival ini menjadi wadah yang mempromosikan serta mendukung batik Kutim, baik yang sudah mapan maupun yang masih dalam proses pengembangan.

“Batik Kutai Timur sudah ada beberapa yang memiliki hak kekayaan intelektual (HAKI), juga masih ada yang pemula. Nah, melalui kegiatan ini, kita memberikan tempat untuk mereka tampilkan,” tambahnya.

Nurullah juga menekankan bahwa festival ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kutim yang bergerak di bidang batik.

“Dengan meningkatnya promosi dan apresiasi terhadap batik lokal, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan para pelaku UMKM,” kata Nurullah.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya