Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan program sinergi bersama, yaitu pelatihan Santripreneur. Ketua Umum POROZ Bukhori Muslim menjelaskan, program bersama ini dilkaukan dalam upaya memberdayakan kemandirian para santri dalam berwirausaha.
“Pelatihan program Santripreneur dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting,” kata Bukhori seperti dikutip dari siaran pers diterima, Senin (11/12/2023).
Baca Juga
Bukhori menambahkan, POROZ dan BAZNAS meyaini Santripreneur dapat memberdayakan umat. Khususnya bagi para santri yang mempunyai usaha agar lebih berkembang baik.
Advertisement
Sementara itu, Direktur Pendayagunaan BAZNAS Eka Budi Sulistyo menyampaikan, bantuan dari program Santripreneur harus dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh para peserta.
“Karena, bantuan yang diberikan merupakan dana hasil zakat,” tutur Eka.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif POROZ, Amin Sudarsono, menekankan bahwa program ini adalah kesempatan berharga bagi para peserta yang telah terpilih. Terlebih lagi akan ada pendampingan dan evaluasi pengembangan usaha. Menurut dia, selain untuk kemandirian santri, program ini adalah wujud sinergi keumatan.
“Peserta akan menjadi duta POROZ, dimana mereka harus sowan ke Kemenag, Baznas, dan seluruh Ormas Islam di daerahnya masing-masing di sela usahanya,” ujar Amin.
4 Materi
Sebagai informasi, pelatihan pada program Santripreneur meliputi empat materi. Mulai dari materi Pelatihan Motivasi Mengembangkan Jiwa Entrepreneurship, Digital Marketing, Bisnis Model Cavas, dan Literasi Keuangan.
Diketahui, pelatihan santripreneur tahap pertama ini diikuti oleh 98 orang yang berasal dari rekomendasi LAZ Ormas Islam. Sebaran peserta berasal dari Pulau Jawa, Sulawesi, Aceh, Kalimantan dan Maluku. Nantinya, POROZ akan mengadakan kembali program santripreneur tahap dua dalam bentuk kompetisi.
Advertisement