Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mendapat undangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 tahun PDI Perjuangan (PDIP). Diketahui, HUT PDIP itu akan dilakukan pada 10 Januari 2024.
“(Datang HUT PDIP?) belum dapat undangan,” kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Baca Juga
Sementara Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara di Asia Tenggara atau ASEAN pada pekan ini.
Advertisement
"Ada rencana memang kunjungan ke luar negeri. Ada rencana ke beberapa negara di ASEAN," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (5/1/2024).
Kendati begitu, dia belum mau memberikan penjelasan secara rinci terkait kapan dan berapa lama Jokowi akan melakukan kunjungan luar negeri. Ari juga belum bisa memastikan apakah Jokowi akan menghadiri HUT PDIP yang merupakan partai pengusungnya sejak menjadi Wali Kota Solo.
"Tentang kurun waktu (berapa lama keluar negeri) kami (belum) bisa memastikan. Saya nanti akan update lagi, tapi intinya ada ke beberapa negara ASEAN," jelasnya.
"Kalau ada kunjungan ke luar negeri mungkin tidak (hadir HUT PDIP)," sambung Ari.
Dia membantah kunjungan Jokowi keluar negeri untuk menghindari HUT ke-51 PDIP. Ari menyampaikan agenda kunjungan kerja Jokowi sudah dijadwalkan jauh-jauh hari.
"Enggak lah pasti sudah ada rencana yang sudah diatur," ucap Ari.
Hasto PDIP soal Jokowi Pakai Dasi Kuning: Hadiah Karena Tak Bisa Usung Kader Sendiri
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto angkat bicara soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menggunakan dasi warna kuning.
Bukan hanya itu, Jokowi menyebut nyaman dengan Golkar, di mana yang bersangkutan masih berstatus kader PDIP.
"Soal (Jokowi mengaku nyaman) pakai dasi kuning, kita lihat partai Golkar ini kan partai besar. Tapi oleh proses politik akhirnya tak bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari partai Golkar. Sehingga ketika kemudian mendapatkan hadiah dasi kuning yaitu satu hal yang wajar dalam politik," ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Hasto pun menyebut dasi kuning yang dikenakan oleh Jokowi itu tak lebih dari hadiah, karena Golkar sebagai partai besar tidak mengusung kader sendiri sebagai capres ataupun cawapres. Tapi mendukung Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak Jokowi.
"(Itu cuma hadiah?) Iya. Karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri," tegas Hasto.
Apa yang terjadi pada Golkar ini, kata Hasto berbeda dengan PDI Perjuangan yang terus menggembleng kader, sehingga mampu melahirkan calon-calon pemimpin dari rakyat.
"Yang terjadi pada Golkar beda dengan PDIP yang melakukan satu kaderisasi, sehingga hadiah yang diberikan oleh PDIP adalah hadiah dari rakyat, dukungan pergerakan rakyat. Karena Pak Ganjar dan Mahfud dari kalangan rakyat bisa. Bukan dari kalangan elit," kata Hasto.
Advertisement
Jokowi Akui Nyaman dengan Partai Golkar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut dirinya nyaman dengan Partai Golkar.
Awalnya, Jokowi ditanya awak media perihal dasi bewarna kuning yang dipakainya saat bertolak ke Jepang, Sabtu, 16 Desember 2023.
"Sekarang enggak pake dasi," kata Jokowi yang memakai kemeja putih dan celana hitam usai meresmikan Jembatan Otista Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).
Jokowi pun ditanya oleh wartawan soal klaim Golkar yang menyebut dirinya nyaman dengan partai berlambang pohon beringin itu. Jokowi lalu membenarkan dirinya nyaman dengan Partai Golkar.
"Nyaman," ucap Jokowi singkat sambil tertawa.