Prabowo Minta Proyek Giant Sea Wall Dilanjutkan: Kalau Tidak, Pantai Utara Tenggelam

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa harus dilanjutkan.

oleh Tim News diperbarui 10 Jan 2024, 13:52 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 13:46 WIB
Calon Presiden saat Debat Ketiga Pemilu 2024
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa harus dilanjutkan.

Menurut dia, bila proyek ini tidak diteruskan, maka kawasan Pantura alias pantai utara Jawa tenggelam.

"Nanti selalu akan ada yang mengatakan apakah bisa? Ini masalahnya bukan apakah bisa atau tidak bisa, ini harus, kalau tidak, pantai utara tenggelam," kata Prabowo dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Capres nomor urut 2 ini menyebut, daratan di pesisir utara Jawa atau Pantura terancam tenggelam hingga banjir rob.

Hal ini membuat kehidupan sebagian masyarakat Pantura sangat mengenaskan dan tidak manusiawi.

"Kualitas hidup sebagian rakyat kita yang sungguh-sungguh mengenaskan dan tidak manusiawi tidak boleh disebut hal lumrah dan ditoleransi untuk 10-15 tahun mendatang," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, proyek Giant Sea Wall mungkin bisa terwujud 40 tahun yang akan datang.

Pemimpin Politik Berkomitmen

Prabowo berharap, para pemimpin politik berkomitmen untuk pembangunan ini.

"Pengalaman negeri Belanda ya seperti itu 40 tahun. Nah sekarang masalahnya, adakah pemimpin-pemimpin politik yang rela fokus berpikir mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40-50 tahun?" ujarnya.

Punya Dampak

Prabowo meyakini pembangunan Giant Sea Wall akan berdampak untuk jangka waktu yang lama. Dia tidak ingin kawasan pantai sekitar Pulau Jawa terendam lantaran permukaan air yang terus naik.

"Karena saya mengerti bahwa ini proyek tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat padahal rakyat kita hidup pada kualitas hidup yang sama sekali tidak manusiawi. Jadi saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan pilot project, membuat permukiman murah, di kawasan terendam air," pungkasnya.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya