Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa pemerintah Filipina percaya dan puas terhadap produk buatan Indonesia, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima kunjungan kerhormatan Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina, Gilberto Eduardo Gerardo C. Teodoro Jr, di Manila, Filipina, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga
"Tadi saya juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina dan beliau menyampaikan kepercayaannya dan kepuasan terhadap produk industri pertahanan Indonesia, seperti kapal udara ringan buatan PTDI dan kapal perang buatan PT PAL," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtbe Sekretariat Presiden, Kamis (11/1/2024).
Advertisement
Terkait pengadaan pesawat, Jokowi menyebutkan bahwa hubungan kerja sama produk pertahanan tersebut telah terjalin lama. Dia menyampaikan bahwa saat ini sedang diproses pengadaan enam unit pesawat NC212i produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
"Ini bukan pertama kali, hubungan ini telah terjalin selama 38 tahun. Bahkan di 2018 PTDI sudah kirimkan 2 unit pesawat NC212i," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi meyakini Indonesia dan Filipina dapat terus memperkuat kerja sama tersebut termasuk melalui rencana akuisisi pesawat anti-submarine warfare oleh Angkatan Laut Filipina.
Jokowi Tawarkan Pesawat Perang Anti-Kapal Selam
Selain itu, Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI yang dapat dikonfigurasi untuk menjalankan misi perang antikapal selam.
"Kami berharap Indonesia dapat terus mendukung kebutuhan pesawat Filipina melalui G to G (antarpemerintah) dengan skema kontrak langsung sebagai komitmen kemitraan jangka panjang," tutur Jokowi.
Selain pengadaan pesawat, Indonesia-Filipina juga melakukan kerja sama dalam pengadaan produk alutsista lainnya yaitu kapal.
Jokowi menjelaskan bahwa kedua negara telah menandatangani kontrak pengadaan dua kapal perang landing dock produksi PT PAL yang sebelumnya juga telah terlaksana di tahun 2016 dan 2017.
"Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan Filipina terhadap produk alutsista Indonesia. Saya yakin ke depan akan terjalin kerja sama yang lebih banyak lagi," ujar Jokowi.
Advertisement
Jokowi Ajak Marcos Jr Perkuat Kerja Sama Perbatasan RI dan Filipina
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak Presiden Filipina Marcos Jr untuk mengeratkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Filipina di bidang politik keamanan hingga ekonomi. Pertemuan bilateral yang dilakukan di Istana Malacanang itu bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
"Bapak Presiden menyampaikan bahwa momentum 75 tahun ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama kedua negara," ungkap Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi dalam pernyataan resmi yang dikutip Kemlu RI, Rabu (10/1/2024).
Di bidang politik dan keamanan, kedua pemimpin negara sepakat memperkuat kerja sama perbatasan, termasuk melalui patroli bersama.
"Dalam hal ini, Presiden menyampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi Border Patrol Agreement, Border Crossing Agreement untuk mengatasi dinamika tantangan dan perubahan struktur," lanjutnya.
Selain itu, kedua negara juga sepakat mendorong penyelesaian batas landas kontinen antar kedua negara serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk pengadaan alutsista.
Buka Akses Pasar Kedua Negara
Di bidang ekonomi, Jokowi dan Marcos Jr sepakat untuk terus saling membuka akses pasar baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya, mengingat bahwa Filipina merupakan mitra penting ekonomi bagi Indonesia dalam perdagangan.
"Selama 5 tahun terakhir volume perdagangan kita terus meningkat bahkan naik lebih dari 16 persen pada tahun 2022," kata dia.
"Kalau kita lihat dari angka perdagangan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari 10 milyar USD dengan surplus berada di pihak Indonesia," sambungnya.
Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia sehingga kebijakan tersebut dapat segera dicabut.
Jokowi, sebut Menlu Retno, juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project.
Advertisement