HEADLINE: Debat Capres Terakhir Pilpres 2024, Peluang Dongkrak Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden (capres) terakhir pada Minggu 4 Februari 2024. Debat antar-capres dimulai pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

oleh Ady AnugrahadiAries Setiawan diperbarui 03 Feb 2024, 05:51 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 00:05 WIB
Banner Infografis Debat Capres Terakhir Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Debat Capres Terakhir Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden (capres) terakhir pada Minggu 4 Februari 2024. Debat antar-capres dimulai pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Tema debat capres terakhir yakni, kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Pada debat pemungkas nanti para capres diprediksi bakal habis-habisan menampilkan performa terbaiknya.

Capres nomor urut 01 Anies Baswedan dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo jelas punya misi besar untuk menyalip elektabilitas capres nomor 02 Prabowo Subianto yang anteng nangkring di puncak sejak beberapa bulan terakhir.

Anies dan Ganjar dinilai akan mengeluarkan semua kemampuannya untuk menaikkan elektabilitas yang saat ini berada di posisi dua dan tiga, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, menilai debat terakhir pilpres 2024 bakal berlangsung seru karena akan menjadi pertaruhan bagi para capres, terutama Anies Baswedan dan Ganjar, untuk mendongkrak elektabilitas.

Menurut Ujang, debat terakhir nanti akan menjadi ajang para capres memperebutkan suara masyarakat yang masih galau dalam menentukan pilihannya di pilpres 2024.

"Debat pemungkas akan menentukan. Karena menurut survei, bagi yang masih galau atau undecided voters atau swing voters, akan menentukan pilihannya ketika debat terakhir sudah ditonton. Jadi saya melihat bahwa nanti kandidat itu akan habis-habisan, akan gaspol untuk bisa mendapat perhatian pemilih, terutama dari mereka yang swing voters, yang masih galau. Kan kalau Litbang Kompas ada 28,7 persen," ujar Ujang kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.

Soal seberapa besar mereka bisa merebut suara pemilih, tergantung performa di atas panggung. Karena itu, kata Ujang, untuk menarik hati para pemilih yang masih galau dan belum menentukan pilihan, ketiga capres ini harus bisa menunjukkan penampilan terbaiknya.

"Itu yang 28,7 persen bisa diambil, bisa diyakinkan melalui debat yang bagus, debat yang oke, debat keren dan debat yang substantif. Siapa yang dianggap bagus oleh publik, siapa yang dianggap keren, yang hebat debatnya, oke debatnya, ya akan mengambil simpati dari yang undecided voters atau swing voters itu," jelas Ujang.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai debat terakhir ini sangat penting untuk mengonsolidasikan basis dukungan masing-masing capres-cawapres menjelang pencoblosan 14 Februari 2024.

"Memang pemilih umumnya sudah punya iman politik yang tinggi, loyalitas dan militansi dukungan sudah terbentuk. Namun pukulan terakhir benar-benar dibutuhkan untuk memastikan apakah benar target 02 untuk menang satu putaran bisa diwujudkan? Apakah benar kubu 01 dan 03 bisa tampil kompetitif untuk menahan proses konsolidasi kekuatan 02 dan memaksanya untuk masuk ke permainan yang lebih panjang melalui putaran kedua?" kata Umam kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.

Menurut Umam, upaya rekonsolidasi kekuatan di tahap akhir itu bisa dioptimalkan, salah satunya melalui debat capres terakhir ini.

"Karena itu, kemampuan dalam menjalani proses debat, termasuk kedisiplinan mereka tidak menciptakan blunder-blunder fatal, akan sangat penting dalam upaya konsolidasi kekuatan di tahap akhir ini," ujar Umam.

Strategi Dongkrak Elektabilitas

Adu Makna Tersembunyi di Balik Kemeja Batik Presiden Jokowi dan 3 Bacapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan Saat Jamuan
Tiga calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Jokowi. (Biro Sekretariat Presiden RI)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, kembali menekankan bahwa untuk mendongkrak elektabilitas dan menarik perhatian pemilih, para capres harus mampu memberikan penampilan terbaik dalam debat terakhir.

Kata Ujang setidaknya ada tiga strategi penting yang harus dipersiapkan oleh para capres untuk menghadapi debat. Pertama, penguasaan substansi tema yang sudah disiapkan secara baik. Menguasai materi menjadi syarat mutlak bagi para capres dalam menjalani debat.

Kedua, penguasaan panggung. Setiap peserta debat wajib hukumnya bisa menguasai panggung. Apalagi acara debat disaksikan secara langsung melalui stasiun televisi Tanah Air.

Ketiga, kemampuan para capres untuk memprediksi pertanyaan-pertanyaan dari moderator maupun lawan debat menjadi harga mati. Para capres harus bisa merespons dengan baik pertanyaan yang dilontarkan moderator maupun lawan debat.

Oleh karena itu, untuk mendongkrak elektabilitas, setidaknya semua capres harus mampu menguasai tiga hal penting itu. "Paling tidak tiga strategi itu yang perlu dipoles oleh para capres," ujar Ujang.

Lalu apa yang harus dilakukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat terakhir untuk menarik swing voters dan undecided voters demi mengejar elektabilitas Prabowo?

"Ya debat yang baik, debat yang bagus. Berikan argumen, fakta, data dan solusi untuk bangsa ke depan seperti apa. Visi misi sampaikan dengan baik. Substansinya harus oke, harus bagus. Lalu penyampaiannya juga harus oke. Penguasaan panggung harus ciamik. Kemampuan terbaik harus dikeluarkan dalam debat nanti," kata Ujang.

Anies dan Ganjar Bakal Menyerang

Ekspresi Ketiga Calon Presiden Saat Adu Gagasan pada Debat Ketiga Pelimu 2024
Foto kombinasi Capres nomor urut 01 Anies Baswedan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Senaya, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ujang memprediksi, pada debat terakhir nanti, baik Anies maupun Ganjar, akan mengeluarkan strategi menyerang. Sasarannya jelas, Prabowo, yang elektabilitasnya jauh di atas kedua capres itu.

"Karena Prabowo-Gibran kan elektabilitasnya paling besar dibandingkan Ganjar dan Anies. Makanya Ganjar dan Anies ingin kelihatannya Prabowo terdegradasi agar turun elektabilitasnya. Maka dua-duanya ofensif menyerang Prabowo agar turun elektabilitasnya," kata Ujang.

Ujang menyarankan kepada para capres agar memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang tersisa sebelum hari pencoblosan, 14 Februari 2024, dengan melakukan kampanye efektif, baik melalui darat maupun udara. Termasuk di ajang debat terakhir.

"Banyak faktor untuk menaikkan elektabilitas. Kampanye melalui darat maupun udara, semua harus dilakukan habis-habisan, termasuk debat. Intinya di akhir masa kampanye ini ya memberikan tampilan terbaik di debat, lalu kampanye akbar dengan elegan," ujar Ujang.

Senada, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, dalam debat terakhir, Anies dan Ganjar tetap akan menggunakan strategi menyerang untuk mendegradasi kredibilitas Prabowo Subianto.

Di sisi lain, menurut Umam, Prabowo tampaknya memang sudah harus menyiapkan mental untuk "dikeroyok" lagi oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Jika Prabowo mampu bertarung secara efektif, tidak hanya pasrah diserang seperti yang terjadi di debat ketiga lalu, maka ia berpotensi menciptakan lompatan kecil elektabilitas untuk menggenapi target menang satu putaran yang ia harapkan," ujar Umam.

Sementara itu, dari sisi tema, Anies dinilai memiliki track record lebih kuat untuk bicara tentang isu pendidikan dan pembangunan SDM bangsa dibandingkan Ganjar dan Prabowo.

"Namun jika Prabowo dan Ganjar bisa memiliki kesiapan yang lebih optimal, baik terkait materi maupun kesiapan mental, tidak menutup kemungkinan akan ada kuda hitam dari proses debat kelima ini," kata Umam.

Prabowo Waswas Dikasih Nilai Nol oleh Anies

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto usai menghadiri silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Jalan Pajjaiang, Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (2/2/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto masih terngiang diberi nilai 11 dari 100 oleh Anies Baswedan. Buktinya, Prabowo masih mengungkit nilai rendah yang diberikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ketika debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.

Prabowo ungkit hal tidak mengenakkan itu saat menghadiri silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Jalan Pajjaiang, Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat, 2 Februari 2024.

Berawal saat Prabowo memaparkan tentang hilirisasi sebagai salah satu strategi yang akan dijalankan oleh pasangan Prabowo-Gibran bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029. Prabowo kemudian melemparkan pertanyaan tentang hilirisasi kepada relawan yang hadir.

"Saudara mengerti atau enggak," kata Prabowo dalam sambutan.

"Mengerti," jawab relawan.

"Apa arti hilirisasi? Siapa bisa jawab?," tanya Prabowo.

Prabowo menjanjikan hadiah bagi yang mampu menjawab. "Siapa yang bisa jawab apa hilirisasi? Kalau benar saya kasih hadiah," kata Prabowo.

Terlihat, ada seorang relawan atas nama Ace Rachmat berdiri di dekat panggung. Dia adalah peserta yang diberikan kesempatan oleh Prabowo untuk menjawab pengertian hilirisasi.

"Hilirasasi tidak lagi menjual bahan mentah ke luar negeri tetapi kekayaan rakyat kita di negeri kita, diolah oleh kita sendiri," jawab Ace.

Mendengar jawaban itu, Prabowo langsung memberikan penilaian sempurna. "Ya, nilainya 100," ujar dia.

Prabowo mengatakan, Ace tidak hanya mendapat nilai sempurna, tapi juga akan diberikan hadiah. "Karena dinilai 100, dapat hadiah khusus dari saya. Sesudah acara selesai tolong menghadap saya," ujar Prabowo.

Prabowo lalu mengingat kembali momen pada debat kedua capres yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Lumayan ya dapat nilai 100. Aku hanya mendapat nilai 11 loh," ucap Prabowo.

Prabowo mengungkapkan penilaian rendah membuatnya merasa waswas dalam menghadapi debat capres terakhir. Bisa saja Prabowo kembali mendapat nilai jelek dari lawan politiknya.

"Aku waswas menghadapi debat tanggal 4. Kalau hari itu dikasih nilai 11, enggak tau nanti dikasih nilai berapa. Mungkin dikasih nol," ucap Prabowo.

"Tapi gampang jawabannya, 'sorry yeee. Emang gua pikirin. Emangnya lu siapa?'," pungkas Prabowo.

Persiapan Capres Hadapi Debat Terakhir

Debat Perdana Capres Pilpres 2024
Tiga Calon Presiden, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (kiri ke kanan) mengangkat tangan usai debat perdana Pilpres 2024 di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengaku siap menghadapi debat terakhir, Minggu, 4 Februari 2024. Meski begitu, Anies mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat capres terakhir.

Dia memilih menjalaninya dengan mengalir dan hanya ingin istirahat yang cukup sebelum debat.

"Persiapan debat, baik-baik saja. Mau istirahat cukup besok," ujar Anies Baswedan usai acara Sarasehan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.

Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan, Anies sudah sangat siap untuk berdebat dengan kompetitornya. Cak Imin jamin Anies bakal tampil optimal di debat pemungkas nanti.

"Saya sifatnya mem-backup saja, dan tentu Mas Anies sudah sangat siap," kata Cak imin, Jumat, 2 Februari 2024.

Apalagi salah satu tema debat yakni pendidikan, yang memang menjadi perhatian Anies selama ini. Selain pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies adalah mantan Rektor Universitas Paramadina. Anies juga merupakan pendiri Indonesia Mengajar.

"Mas Anies menjadi tokoh nasional karena punya concern pada pendidikan. Turun tangan, Indonesia mengajar, itu yang menjadi titik awal Mas Anies punya komitmen tentang masa depan pendidikan bangsa," jelas Cak Imin.

Pendidikan, lanjut Cak Imin, tentu akan menjadi prioritas bagi Anies di debat capres terakhir. Isu pendidikan, ditegaskan Cak Imin, juga bakal menjadi fokus utama bagi AMIN untuk diperbaiki jika menjadi presiden dan wakil presiden terpilih di pemilu 2024.

"Tentu tema pendidikan besok akan menjadi prioritas kita. Ketika kita nanti terpilih, menjadi amanat yang akan kita jalankan, pendidikan akan menjadi prioritas," kata cawapres yang diusung Koalisi Perubahan.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Afriansyah Noor, mengatakan Prabowo sudah sangat siap menghadapi debat terakhir.

Afriansyah menegaskan tidak ada strategi khusus untuk menghadapi Anies dan Ganjar di debat terakhir.

"Prinsipnya, Pak Prabowo tidak akan pernah menyerang. Biasa, Beliau selow aja, bawa enjoy, bawa hepi, bawa santai," ujar Afriansyah Noor kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.

"Insyaallah tema yang besok disampaikan Beliau sudah pahami dan Beliau sudah mengerti. Insyaallah itu makanan sehari-hari yang Beliau hadapi," Afriansyah menambahkan.

Menurut Afriansyah, tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat. Prabowo tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

"Beliau juga ada kunjungan sesuai dengan jadwal kampanye yang sudah disiapkan. Jadi alhamdulillah Beliau santai-santai saja. Alhamdulillah fisik Beliau baik," kata Afriansyah.

Sementara itu, capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menegaskan siap menghadapi debat capres terakhir. Dalam debat nanti, Ganjar akan membagikan pengalamannya saat menjadi gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

"Nanti kan intinya ada di pendidikan ya, ada kebudayaan, ada teknologi informasi, ada kesejahteraan rakyat, maka penting untuk disampaikan kepada publik," ujar Ganjar kepada wartawan, Jumat, 2 Februari 2024.

 

Debat Capres Terakhir Harus Beri Solusi Konkret

Calon Presiden saat Debat Ketiga Pemilu 2024
Foto kombinasi Capres nomor urut 01 Anies Baswedan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Debat terakhir pilpres 2024 menjadi perhatian banyak pihak. Sebab, sejumlah tema yang diangkat sangat terasa dialami oleh sebagian besar rakyat Indonesia saat ini yaitu, kesejahteraan sosial.

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai, kemiskinan merupakan salah satu isu kesejahteraan sosial yang penting untuk dibahas dalam debat capres di akhir pekan ini.

Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, berharap isu kesejahteraan sosial dielaborasi secara mendalam dalam debat terakhir nanti.

"Menurut saya, salah satu aspek utama yaitu kemiskinan dan pengangguran," ujar Eko dalam diskusi debat capres, Jumat, 2 Februari 2024.

Eko menjelaskan jumlah penduduk dengan kemiskinan di Indonesia masih berada di angka 9,36 persen pada tahun 2023. Tingkat kemiskinan yang kira-kira kalau diukur dengan ukuran standar internasional, angkanya bisa meningkat lebih tinggi lagi.

"Kita berharap kepemimpinan dari hasil pilpres 2024 ini bisa menghasilkan pemimpin yang memang bisa memberi solusi atas persoalan kemiskinan. Karena salah satu sumber masalah kesejahteraan sosial adalah dari kemiskinan," kata Eko.

Dari masalah kemiskinan yang tidak terselesaikan itu kemudian muncul persoalan stunting hingga berbagai masalah gizi yang berisiko menurunkan produktivitas masyarakat.

Selain aspek kemiskinan, juga ada isu pengangguran yang tingkatnya cukup tinggi, di 5,32 persen pada Agustus 2024. Meski pengangguran secara tren sudah menurun, INDEF menilai, angkanya masih terbilang besar.

"Jadi, menggambarkan bahwa problem penciptaan lapangan kerja saat ini masih menjadi tantangan yang besar. Yang juga perlu dielaborasi ke depan adalah persoalan pengangguran," ujar Eko.

Harapan yang sama disampaikan ekonom sekaligus Director of Digital Economy Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.

Dia berharap dalam debat terakhir semua capres bisa menyampaikan gagasan dan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan sesuai dengan tema yang diangkat. Misal, mengenai kesejahteraan sosial, yang hingga kini tingkat kemiskinan di desa masih tinggi, sehingga diperlukan terobosan.

Ia menjelaskan, dana desa yang saat ini eksisting belum signifikan menurunkan kemiskinan perdesaan. Begitu pula masalah ketimpangan yang secara nasional meningkat.

"Yang kaya konsumsinya lebih cepat tumbuhnya dibandingkan yang miskin. Perlu lebih dari sekadar bansos untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan," ujar Nailul Huda dilansir dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat, 2 Februari 2024.

Kemudian, terkait dengan pendidikan. Menurut Huda, perlu ada solusi konkret untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan.

Terbaru, mengenai kasus pembayaran UKT yang menggunakan pihak pinjaman online (pinjol) bisa menjadi pintu masuk yang bisa dibahas untuk menaikkan partisipasi pendidikan tinggi.

"Begitu pula dengan kualitas dan pemerataan akses kesehatan. Pembangunan akses kesehatan perlu dari tingkat sosial paling kecil," pungkasnya.

Infografis Debat Capres Terakhir Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Debat Capres Terakhir Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya