Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam gerakan Aksi Rakyat Untuk Perubahan mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/3/2024). Mereka tiba sebelum memasuki waktu sholat Jumat.
Pantauan merdeka.com, mereka yang datang tersebut langsung memarkirkan mobil orasinya di depan pintu gerbang utama DPR RI, Jakarta.
Baca Juga
Kemudian, mereka langsung melakukan orasi menyampaikan sejumlah tuntutan yakni permintaan pemerintah agar menurunkan harga sembako, mendukung hak angket soal dugaan kecurangan Pemilu 2024, mendiskualifikasi pasangan calon nomor 02, serta memakzulkan Jokowi.
Advertisement
Namun, orasinya itu tidak berjalan lama, mengingat waktu aksi yang dilakukannya ini pada hari Jumat. Selanjutnya, mereka pun melaksanakan sholat Jumat berjamaah dengan menggunakan spanduk yang mereka bawa.
Mereka nampak khusyuk mendengar khotbah Jumat meski di bawah terik sinar matahari. Rencananya, mereka akan melanjutkan unjuk rasa dan berorasi setelah melaksanakan sholat Jumat.
Sementara itu, terlihat adanya sejumlah petugas pengamanan dari pihak kepolisian. Tak hanya itu, ada juga dua unit mobil water canon yang disiagakan di depan Gerbang Utama Gedung DPR RI.
Mereka yang berjaga juga melakukan pengaturan arus lalu lintas, sehingga sejumlah kendaraan masih bisa melalui jalur yang mengarah Slipi, Jakarta Barat.
Ada Unjuk Rasa di Gedung DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Polisi siapkan skenario rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR, menyusul aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah elemen massa pada hari ini, Jumat (1/3/2024).
Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman. Dia mengatakan, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan di kolong Fly Over Gerbang Pemuda menuju ke Jalan Slipi.
"Tentunya ada masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat tentunya tugas sudah menjadi kewajiban kita mengamankan kegiatan mereka jadi dalam pengamanan ini bukan mereka yang diamankan tapi seluruh pengguna jalan yang ada di jakarta khsusnya di sekitar Gedung DPR/MPR akan kita amankan khusus pengaturan lalu lintas," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat.
Latif mengatakan, rekayasa arus lalu lintas bersifat situasional, tergantung jumlah massa yang hadir.
"Kalau massa masih cukup di depan DPR ya akan kita kawal di depan DPR sehingga tidak mengganggu lalin ini akan bertahap kalau bertambah banyak, kita akan gunakan lajur Transjakarta," ujar dia.
Latif mengatakan, pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak. Pengendara dari arah Gatot Subroto yang hendak menuju ke Slipi akan dialihkan ke Senayan, Jakarta Pusat.
"Kita manfaatkan lapangan tembak kita akan putarkan di situ sehingga masyarakat benar-benar bisa saling menghormati pengguna jalan," ujar dia.
"Intinya situasional, situasi kalau kita atur sedemikian rupa lewat ya harus tetap lewat dan kita harapkan masyarakat yang menyampaikan pendapat menghormati pengguna jalan lainnya," dia menandaskan.
Advertisement
Polri Terjunkan 2.590 Personel Gabungan, Amankan Unjuk Rasa di Gedung MPR/DPR
Sejumlah elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (1/3/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, pihaknya mengerahkan 2.590 personil gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Kami melibatkan sejumlah 2.590 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan Instansi terkait. Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/MPR RI," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat.
Susatyo menjelaskan, kehadiran kepolisian guna menjaga agar aksi berjalan dengan aman, nyaman dan tertib.
"Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah kami lakukan, kami mengimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," ucap dia.
Sementara itu, polisi juga menyiapkan skenario rekayasa arus lalu lintas atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI. Namun, sifatnya situasional.
"Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi d ilapangan. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi," ucap dia.
Susatyo menginstruksikan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi dan mengedepankan negoisasi serta memberikan pelayanan yang humanis.
"Kami menghimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan DPR/MPR RI," ucap dia.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com