RS Polri Ungkap Tak Ada Luka Bakar Korban Pesawat Jatuh di BSD, Hanya Benturan Keras

RS Polri telah menerima tiga jenazah korban kecelakaan pesawat jatuh di BSD, Tangsel. Saat ini, proses identifikasi terhadap ketiga jenazah tengah berlangsung.

oleh Tim News diperbarui 20 Mei 2024, 01:10 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 01:10 WIB
Evakuasi Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan
Tiga orang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat latih dengan nomor registrasi PK-IFP. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur telah menerima jenazah korban kecelakaan pesawat jatuh di kawasan BSD, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (19/5/2024). Sebanyak tiga awak pesawat meninggal dunia dalam insiden kecelakaan ini.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto mengungkapkan, kondisi ketiga jenazah korban pesawat jatuh tidak ditemukan adanya luka bakar.

"Luka bakar enggak ada, tapi hanya luka benturan yang sangat keras. Bisa dibayangkan jatuh dengan terbentur," kata Hariyanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu malam.

Meski tidak ada luka bakar, Hariyanto mengungkapkan bahwa luka benturan yang dialami para korban cukup serius.

"(Kondisi) tidak utuh, tapi tidak terbakar," kata Jenderal Bintang Satu Polri ini.

Autopsi Tunggu Persetujuan Keluarga

Lebih lanjut, Hariyanto mengatakan bahwa saat ini seluruh jenazah awak pesawat jatuh di BSD tersebut sedang dalam proses identifikasi. Pihaknya belum melakukan autopsi karena masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga.

"Sudah dimulai (proses identifikasi) jadi untuk pemeriksaan luar saja. Sambil menunggu persetujuan keluarga apakah akan dilakukan autopsi atau pemeriksaan dalam, itu koordinasi dari pada penyidik kepada keluarga ini yang kami tunggu," kata Hariyanto di RS Polri, Minggu malam.

Nantinya, hasil autopsi jenazah korban yang telah disetujui oleh pihak keluarga akan bisa digunakan sebagai tambahan data untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat.

"Karena autopsi itu sebab kematian. Karena apa mungkin banyak sekali alternatif-alternatifnya yang perlu pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan yang lain sehingga agak lama," katanya.

 

Indonesia Flying Club Datangi Pos Ante-Mortem

Tiga jenazah korban pesawat jatuh di BSD, Tangerang Selatan dibawa ke RS Polri.
Tiga jenazah korban pesawat jatuh di BSD, Tangerang Selatan dibawa ke RS Polri. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Selain itu, beberapa orang dari Indonesia Flying Club atau perkumpulan penerbang Indonesia selaku pemilik pesawat yang jatuh juga sudah mendatangi pos Ante Mortem.

Kedatangannya itu untuk memberikan keterangan seperti ciri-ciri korban ataupun pakaian yang dikenakan sebelum meninggal dalam kecelakaan pesawat.

"Untuk ante-mortemnya identitas sudah kita terima, tapi untuk post-mortemnya nanti kita baru akan kita laksanakan untuk apakah jadi autopsi atau hanya identifikasi dan pemeriksaan luar saja," ujarnya.

Sejauh ini, kata Hariyanto, nama-nama korban yang diungkapkan Kantor SAR Jakarta sesuai dengan keterangan yang didapatkan di Pos Ante-Mortem. Nama-nama korban yakni Pulu Darmawan, Suanda, dan Farid Ahmad.

"Sesuai. Ya itu informasi dari yang beredar juga seperti itu, yang masuk kepada kita juga seperti itu," kata jenderal bintang satu Polri ini menandaskan.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja?
Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja? (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya