Pimpin Ministerial Meeting di WWF ke-10, Mendagri Tekankan Pentingnya Air Sebagai Sumber Kehidupan

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan.

oleh Fachri pada 21 Mei 2024, 09:30 WIB
Diperbarui 21 Mei 2024, 09:27 WIB
Tito Karnavian.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian dalam Ministerial Meeting The 10th World Water Forum atau Forum Air Sedunia ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bali Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Hal itu ia sampaikan saat memimpin Ministerial Meeting yang merupakan salah satu sesi dalam World Water Forum ke-10, Senin (20/5/2024).

"Pentingnya akses terhadap air minum yang bersih dan aman sebagai hak asasi manusia dan landasan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Tito juga menyoroti bagaimana kelangkaan air yang masih terjadi di banyak tempat di dunia sebagai dampak dari pertumbuhan populasi dan kenaikan suhu. Ia pun menyebut, dampak perubahan iklim itu yang meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan membahayakan jutaan orang jika tanpa pengelolaan air yang berkelanjutan. 

"Masalah air tidak hanya menjadi perhatian profesional dan akademis, tetapi juga membutuhkan kepemimpinan kuat dari para pengambil kebijakan, air bersifat politis," ucapnya. 

Untuk itu, Mantan Kapolri ke-23 itu mengajak para delegasi untuk menjadikan World Water Forum ke-10 sebagai mercusuar yang memandu jalan menuju kerja sama inklusif, berdampak, dan saling menguntungkan untuk melindungi generasi mendatang. 

Tekankan Tiga Poin Penting

Kemendagri.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian dalam Ministerial Meeting The 10th World Water Forum atau Forum Air Sedunia ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Foto: Istimewa)

Di sisi lain, Tito juga menekankan tiga poin penting dalam World Water Forum ke-10. Tiga poin tersebut adalah solidaritas, upaya inovatif, dan sinergi.

"Kita harus memberikan hasil nyata terkait pengelolaan sumber daya air terpadu, serta akses terhadap air minum yang bersih dan aman serta sanitasi yang memadai," ujar Tito.

Ia juga mengungkapkan, semua pihak harus membangun sinergi dalam berbagai proses yang terkait dengan pengelolaan air. Ia meminta keterlibatan seluruh pihak, mulai dari tingkat internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tingkat regional, nasional, bahkan hingga tingkat lokal untuk pengelolaan air.

"Proses-proses ini akan memastikan implementasi nyata dari target dan tujuan global terkait air, termasuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030," ungkap Tito.

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya