Menag Sebut Ibadah Kurban Adalah Momen untuk Menghilangkan Sifat Egois dan Rakus

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menekankan pentingnya ibadah kurban dalam perayaan Idul Adha sebagai momen untuk menghilangkan sifat egois dalam diri manusia. Ia menjelaskan bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Jun 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 08:30 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Menag Yaqut Cholil Qoumas. Dia mengatakan, pihaknya bersama seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji. (dokumentasi Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menekankan pentingnya ibadah kurban dalam perayaan Idul Adha sebagai momen untuk menghilangkan sifat egois dalam diri manusia. Ia menjelaskan bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan.

"Tetapi juga tentang menyembelih sifat-sifat egois, rakus, dan mementingkan diri sendiri yang ada dalam diri kita," kata Yaqut Cholil Qoumas seperti dilansir dari Antara, Senin (17/6/2024).

Menag juga menekankan, ibadah kurban memiliki dimensi sosial yang kuat, di mana manusia berbagi rezeki dengan sesamanya sebagai simbol solidaritas dan kepedulian sosial. Ia berharap dengan menghilangkan sifat egois dan mementingkan diri sendiri, masyarakat yang lebih adil dan harmonis dapat terbentuk.

Menag juga mengingatkan tentang pengorbanan besar yang dilakukan Nabi Ibrahim alaihi salam dalam ibadah kurban. Beliau mengorbankan anaknya, Nabi Ismail a.s, sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT, yang kemudian digantikan dengan seekor domba sebagai bukti kasih sayang dan rahmat-Nya.

"Ibadah kurban mengandung pesan yang sangat mendalam tentang ketabahan ketaatan dan pengorbanan yang sudah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Ibadah kurban mengajarkan kepada kita bahwa kecintaan kepada Allah SWT harus menjadi prioritas utama melebihi kecintaan kepada makhluk," jelas pria yang akrab disapa Gus Men ini.

Dia pun menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Ia berharap semangat Idul Adha dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah SWT dan terus berusaha menebar kebaikan di lingkungan sekitar. 

"Mari kita jadikan hari raya ini sebagai momentum untuk memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat dengan selalu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama," kata dia.

 

Jokowi di Momen Idul Adha: Berkurban Jadi Salah Satu Ekspresi Rasa Syukur

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui instagram pribadinya, @jokowi, menyampaikan pesan khusus soal berkurban dalam momentum lebaran Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 masehi.

Menurut mantan Gubernur Jakarta itu, berkurban adalah ekpresi dari rasa ikhlas atas keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Berkurban menjadi salah satu ekspresi syukur dan rasa ikhlas kita atas berkah Allah SWT," tulis Jokowi seperti dikutip Senin (17/6/2024).

Pada momentum ini, Jokowi berharap Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah dapat menjadi penanda semakin kuatnya persatuan Indonesia.

"Semoga semangat hari raya ini semakin memperkuat persatuan, untuk Indonesia yang damai dan maju," harap pria yang juga pernah menjadi Wali Kota Solo itu.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi menunaikan ibadah salat Idul Adha di Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya di Masjid Raya Baiturrahman, kawasan Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Pantauan via daring, Presiden salat dengan didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Turut terlihat Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Jokowi tampak mengenakan setelah jas berpeci dan bersarung batik. Sebagai informasi, Jokowi memulai salat pada pukul 06.30 WIB.

Sapi Limosin Asal Parigi Moutong jadi Hewan Kurban Jokowi di Kota Palu

Sapi yang terpilih menjadi kurban Jokowi di Kota Palu itu berjenis sapi limosin berwarna coklat yang dipelihara peternak Desa Tinombala, Kecamatan Ongka Malino, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya untuk memilih sapi kurban dengan kualitas terbaik pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sulteng selama sebulan melakukan seleksi terhadap sapi-sapi pilihan di Sulteng.

Selain berat tubuh seleksi yang dilakukan meliputi kondisi fisik dan kesehatan.

"Termasuk pemeriksaan darah dan feses sapi untuk mengetahui ada tidaknya penyakit. Dan semuanya sehat, tidak ada penyakit menular," Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Veteriner (Kesmavet) Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita menjelaskan, Sabtu (15/6/2024).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya