Laskar Rempah dan KRI Dewaruci Tinggalkan Sabang, Lanjutkan Pelayaran Menuju Malaka, Malaysia

Aris Darmansyah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan MBJR 2024 di kota Sabang dengan baik.

oleh Nasrul Faiz diperbarui 26 Jun 2024, 19:25 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 19:25 WIB
Pelepasan peserta delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah di Dermaga Pelabuhan CT-1 Sabang, Rabu (26/6/2024).
Pelepasan peserta delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah di Dermaga Pelabuhan CT-1 Sabang, Rabu (26/6/2024). (Liputan6.com/Nasrul Faiz)

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang membawa delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 meninggalkan pelabuhan CT-1 Sabang, Aceh pada Rabu (26/6/2024), untuk melanjutkan pelayaran menuju Malaka, Malaysia.

Sebelumnya, KRI Dewaruci berlayar dari Dumai, Riau pada Rabu (19/6) dan tiba di Sabang, Aceh pada Sabtu (23/6).

Dalam perjalanan menuju Malaka, KRI Dewaruci bersama Laskar Rempah masih memiliki tujuan yang sama untuk memperkuat hubungan budaya serta mempromosikan warisan maritim Indonesia.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Aris Darmansyah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan MBJR 2024 di kota Sabang dengan baik.

“Kami tentunya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Sabang, kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) serta kepada TNI Angkatan Laut,” kata Aris dalam sambutannya di Dermaga Pelabuhan CT-1 Sabang, Rabu (26/6/2024).

Aris menuturkan, jalur rempah yang menjadi tema utama acara ini mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa timur, di mana Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan rempah-rempah dunia.

"Sebagai bangsa yang mengalami kejayaan pada masa lalu melalui jalur rempah, kita berharap dapat membangkitkan kembali kebanggaan ini untuk memajukan negara kita lebih maju lagi, sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kejayaan Rempah Masa Lalu

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Aris Darmansyah
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Aris Darmansyah. (Liputan6.com/Nasrul Faiz)

Aris mengatakan, selain memberikan pengalaman kepada laskar rempah, kegiatan MBJR ini diharapkan dapat kembali menggelorakan semangat kejayaan rempah di masa dulu.

“Jadi tentunya kami mengharapkan kepada adik-adik yang ikut MBJR untuk menyebarluaskan terkait perjalanan ini, tapi tak hanya perjalanannya saja terkait dengan jalur rempah yang dulu kita pernah jaya. Sebagaimana kita ketahui dahulu kala negara-negara lain datang ke Indonesia karena jalur rempah. Ya tentunya kita dengan adanya rempah kita akan kuasai dunia mulai lagi dari saat ini,” ungkapnya

Indonesia, kata dia, memiiliki wujud jalur perniagaan rempah mencakup banyak hal yang tidak hanya berdiri di satu titik penghasil rempah. Namun juga berbagai titik yang bisa dijumpai dan membentuk sesuatu lintasan peradaban yang berkelanjutan.

“(Jadi) Kita terus bertekad kembali menghidupkan narasi sejarah dengan memperlihatkan peran masyarakat nusantara dalam pembentukan jalur rempah,” imbuhnya.

 


Selamat Berlayar

Aris mengucapkan selamat berlayar kepada KRI Dewaruci dan juga para laskar rempah yang akan menuju Malaka. Ia mendoakan para peserta dan awak kapal diberikan kesehatan dan keselamatan hingga di tempat tujuan.

“Dengan mengucapkan bismillahrirrohmanirrohim saya mengucapkan salamat berlayar kepada seluruh peserta MBJR tahun 2024 dengan menggunakan KRI Dewaruci. Semoga Tuhan yang maha esa memberikan kesehatan, rahmat, serta bimbingannya serta keselamatan baik yang melakukan pelayaran dan bagi kita semua,” pungkasnya.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya