Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi enggan berkomentar banyak soal desakan dari sejumlah masyarakat yang meminta dirinya mundur lantaran gagal menjaga keamanan data. Itulah top 3 news hari ini.
Desakan mundur itu buntut dari server Pusat Data Nasional (PDN) yang diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah. Budi mengklaim, meski server PDN diretas, namun belum ada bukti kebocoran data sudah terjadi.
Baca Juga
Diketahui, desakan agar Menkominfo Budi Arie Setiadi mundur dari jabatan Menkominfo dapat dilihat dari petisi yang dibuat oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet).
Advertisement
Sementara itu, polisi mengungkap kasus dugaan penipuan bermodus like video YouTube. Diduga ada keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja. Hal itu terungkap dari keterangan EO (47) dan SM (29). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan dalam kasus ini.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan otak kejahatan diduga adalah seseorang berinisial D. Dialah yang memerintahkan tersangka EO untuk mencari rekening.
Ade mengungkapkan perkenalan antara D dengan salah satu tersangka insial EO. Diketahui, EO pernah bekerja di Kamboja, sehingga mereka berdua kemudian berteman.
Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyindir politisi yang disebutnya selalu ngotot maju kontestasi politik, seperti pilpres dan pilgub meski tidak kunjung bergabung dengan partai tertentu.
Pernyataan tersebut seolah ditujukan untuk Anies Baswedan. Anies Baswedan sendiri sempat berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta meski bukan kader partai.
Pada Pemilu 2024 lalu, dia maju sebagai calon presiden di Pilpres dan kini diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat 28 Juni 2024:
1. Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Server PDN Diretas, Budi Arie: No Comment
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi enggan berkomentar banyak soal desakan dari sejumlah masyarakat yang meminta dirinya mundur lantaran gagal menjaga keamanan data.
Desakan mundur itu buntut dari server Pusat Data Nasional (PDN) yang diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
"Ah no comment kalau itu. Itu haknya masyarakat untuk bersuara," kata Budi di Kompeks Parlemen Senayan, Kamis, 27 Juni 2024.
Budi mengklaim, meski server PDN diretas, namun belum ada bukti kebocoran data sudah terjadi.
Advertisement
2. Kasus Penipuan Modus Like YouTube, Begini Awal Mula Perkenalan Para Tersangka
Polisi mengungkap kasus dugaan penipuan bermodus like video YouTube. Diduga ada keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja.
Hal itu terungkap dari keterangan EO (47) dan SM (29). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan dalam kasus ini.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan otak kejahatan diduga adalah seseorang berinisial D. Dialah yang memerintahkan tersangka EO untuk mencari rekening.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka EO dan hasil forensik, tersangka D merupakan WNI yang tinggal di Kamboja. Terkait otak dari rangkaian penipuan sedang didalami apakah tersangka D atau ada keterlibatan pihak lainnya. D sedang dicari," kata Ade dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Juni 2024.
Ade mengungkapkan perkenalan antara D dengan salah satu tersangka insial EO. Diketahui, EO pernah bekerja di Kamboja, sehingga mereka berdua kemudian berteman.
3. PAN Sindir Politisi Tak Punya Partai, Tapi Selalu Ngotot Nyalon Pilpres dan Pilgub
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyindir politisi yang disebutnya selalu ngotot maju kontestasi politik, seperti pilpres dan pilgub meski tidak kunjung bergabung dengan partai tertentu. Pernyataan tersebut seolah ditujukan untuk Anies Baswedan.
“Sekarang yang tidak punya partai kok mencalonkan? Ini kan aneh juga ya. Enggak punya partai tapi ngotot selalu mencalon, calon pilpres, calon pilgub, nanti calon wali kota lagi habis itu jadi. Kalau kami wajarlah, orang calon-calon kami itu memang partainya ada, kewajiban kami,” tutur Saleh di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 27 Juni 2024.
Anies Baswedan sendiri sempat berhasil menjadi gubernur DKI Jakarta meski bukan kader partai. Pada Pemilu 2024 lalu, dia maju sebagai calon presiden di pilpres dan kini diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Advertisement