OIKN Sebut 21 Tower Rusun Hunian ASN Sudah Selesai Dibangun di IKN

Pemerintah terus berupaya mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar di IKN Nusantara. Termasuk Rusun bagi ASN yang akan dipindahtugaskan ke kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur tersebut.

oleh Tim News diperbarui 03 Agu 2024, 17:05 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 17:05 WIB
Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)
Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyampaikan bahwa sebanyak 21 tower rumah susun (rusun) hunian untuk ditempati aparatur sipil negara (ASN) yang dipindahkan di IKN, Kalimantan Timur sudah selesai dibangun.

"Jadi tower-tower yang dibangun oleh pekerja konstruksi yang hari ini sudah 27 ribu pekerja dan sekitar 10-20 persen adalah warga lokal yang bekerja, sudah selesai (membangun) 21 tower untuk ASN, untuk pindah," kata Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimudin dalam acara 'ASN Festival 2024' di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Pemerintah, kata dia, terus berupaya mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar di IKN Nusantara. Termasuk Rusun bagi ASN yang akan dipindahtugaskan ke kawasan ibu kota baru tersebut.

OIKN juga melakukan pendataan secara lengkap terhadap ASN yang akan dipindahtugaskan, mulai dari usia hingga jumlah dan usia anak mereka. Hal ini dilakukan guna memastikan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai di IKN Nusantara.

Seperti dikutip dari Antara, Alimudin menyebutkan bahwa sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan Sekolah Dasar (SD) telah disiapkan, meskipun belum sepenuhnya maksimal.

Hal itu dikarenakan pembangunan IKN terdiri dari lima tahapan. Sementara hingga 2024 baru memasuki tahap pertama, yakni penyediaan infrastruktur dasar.

Selain itu, fasilitas air minum yang siap diminum langsung dari keran juga telah disiapkan di IKN. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu keunggulan infrastruktur dasar di ibu kota baru.

"Pak Basuki (Plt Kepala OIKN/Menteri PUPR) kemarin sudah (tes) langsung, bukan air bersih lagi yang disiapkan, tapi air minum, langsung minum dari keran. Pak Basuki sudah tes kemarin," kata Alimudin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


OIKN Belajar dari Jakarta

Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Progres IKN, Mendagri Mengaku Tidak Sabar Ingin Pindah ke IKN
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo didampingi sejumlah menteri meninjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Saat ini, OIKN sedang belajar dari pengalaman Pemerintah DKI Jakarta dalam menata ibu kota negara. Meskipun demikian, penataan di IKN akan sangat berbeda karena tidak memiliki representasi lokal seperti DPRD. Fokusnya lebih pada jabatan-jabatan fungsional yang langsung memberikan layanan kepada masyarakat.

Dalam lima tahapan pembangunan IKN, tahun ini adalah tahap penyelesaian prasarana dasar seperti penyediaan air minum, pembangunan jalan, dan jalan tol yang dijadwalkan rampung pada Desember.

"Informasi ini perlu saya sampaikan, karena seolah-olah IKN itu harus selesai di tahun ini, enggak, ini tahun penyelesaian prasarana dasar, air minumnya, jalannya, jalan tol juga sudah hampir rampung, Desember akan rampung," kata Alimudin.

 


Target 12 Tower Siap Huni Sebelum 17 Agustus

Rumah susun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN Nusantara dipamerkan dalam gelaran Konstruksi Indonesia 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Rumah susun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN Nusantara dipamerkan dalam gelaran Konstruksi Indonesia 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Terlihat, Rusun ASN ini memuat 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara menargetkan 12 tower Rumah Susun (Rusun) Hunian ASN-Hankam siap sebelum HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Mudah-mudahan pada sebelum 17 Agustus 2024 sudah 12 tower rusun ASN yang siap," ujar Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga, di Jakarta, Jumat (26/7).

Rencananya Rusun Hunian ASN tersebut akan dipergunakan terlebih dahulu sebagai tempat akomodasi menginap bagi para petugas upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN. Lokasi 12 tower Rusun Hunian ASN-Hankam tersebut berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Rusun ASN merupakan hunian tempat tinggal untuk para ASN dan personel Pertahanan Keamanan (Hankam) yang nantinya bertugas di IKN Nusantara.

 


Target Bangun 47 Tower Rusun ASN di IKN

Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)
Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rusun ASN di IKN dengan total keseluruhan 47 menara atau tower rusun dalam rangka mendukung pemindahan ASN secara bertahap mulai 2024.

Secara keseluruhan dari 47 menara rusun ASN-Hankam memiliki total 2.820 unit dengan tipe 98 m2 untuk tiap unitnya. Pembangunan rusun terdiri atas 31 rusun untuk ASN dengan jumlah 1.860 unit.

Kemudian Rusun Hankam terdiri atas 7 rusun untuk personel Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta 9 rusun untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan total 960 unit.

Masing-masing tower setinggi 12 lantai, terdiri atas lantai 1 dan 2 dimanfaatkan untuk podium fasos/fasum (fitness, public space, dsb), sedangkan 10 lantai sisanya untuk hunian. Setiap unitnya disiapkan tiga kamar tidur.  

Infografis Gelombang Perpindahan ASN ke IKN Mulai September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gelombang Perpindahan ASN ke IKN Mulai September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya