Ridwan Kamil Sebut Jadi Pemimpin Tak Bisa Buat Senang Semua Orang

Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil menyakini, seorang pemimpin tak bisa memuaskan semua orang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 30 Agu 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 20:30 WIB
Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil di Golkar Institute
Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil di Golkar Institute,Jakarta, Jumat (30/8/2024). (Foto: Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil menyakini, seorang pemimpin tak bisa memuaskan semua orang.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi Narasumber di Golkar Institute, Jakarta, Jumat (30/8/2024). Dia awalnya menyampaikan, pemimpin adalah pengambil keputusan. Makanya penting pemimpin punya penasihat.

"Seorang Ridwan Kamil punya penasihat 17 orang saat jadi Gubernur; penasihat agama dari Muhammadiyah dan NU, pakar politik, penasihat investasi," ucap dia.

"Jadi setiap saya ambil keputusan waktu jadi gubernur tanya ke forum. Setelah oke aman saya putusin," dia menambahkan.

Ridwan Kamil tak menepis setiap kebijakan yang diambil berpotensi menimbulkan polemik. Namun, kata Ridwan Kamil hal itu biasa karena menjadi resiko sebagai seorang pemimpin.

"Setelah ngambil putusan ketuk palu, mau badai menghantam, bully-an, dilalui aja. Karena pada dasarnya demokrasi ini memberikan hak orang untuk setuju atau tidak setuju terhadap sebuah keputusan," ucap dia.

Ridwan Kamil kemudian menceritakan, pengalamannya sewaktu menjadi Gubernur Jawa Barat. Tiap tahun, berhadapan ia dengan tuntutan kenaikan upah buruh.

"Tiap November saya memutuskan upah, saya tanya prof ekonomi 'berapa upah tahun ini ada indeks kemahalan, inflasi, tambah diskresi keberpihakan ke buruh. Tetap di demo, jadi kata buruh selalu kekecilan, kata pengusaha kegedean," ucap dia.

"Tahun lalu saya didemo buruh, digugat pengusaha pula," dia menambahkan.

Karena itu, baginya memuaskan semua orang ketika menjadi pemimpin amatlah susah.

"Makanya jadi pemimpin jangan pernah jatuh kepada teori saya harus bikin happy 100 orang semua orang itu mustahil. Kami ikuti nurani saja bahwa keputusan kami sudah paling-paling benar," ucap dia.

 

Satu Program

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga membeberkan satu program yang dibuat saat jadi Gubernur Jawa Barat. Namanya Jabar Quick Respon yang menurutnya sangat membantu persoalan warga Jawa Barat.

"Saya bikin Jabar Quick Respon karena saya tahu, masyarakat punya masalah kemanusiaan dalam keseharian; ngutang, bully, rumahnya longsor, rusak," ucap dia.

Dia mencatat, selama masa kepimpinan di Jawa Barat setidaknya 159 ribu persoalan warga Jabar diselesaikan dari urusan hutang-piutang sampai KDRT.

"Bayangin 159 ribu rakyat saya tolong quick respon urusan hutang, diurus ijasah, rumah dibenerin, KDRT diselesaikan," tandas dia.

Ridwan Kamil-Suswono Klaim Jadi Paslon Rekonsiliasi di Pilgub Jakarta 2024

Bakal Calon Gubernur Jakarta (Bakal Cagub) Ridwan Kamil (RK) mengaku siap saling melengkapi dengan Suswono yang menjadi pendampingnya Bakal Calon Wakil Gubernur (Bakal Cawagub) di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.

Menurut dia, kombinasi pasangan Ridwan Kamil-Suswono adalah representatif dari rekonsiliasi yang terpisah saat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Ini harus dilihat sebagai semangat persatuan, ini (RK-Suswono) adalah koalisi rekonsiliasi yang mungkin sempat terpisah saat Pilpres, oleh Pilkada Jakarta dipersatukan dengan semangat kebersamaan," ujar Ridwan Kamil (RK) pada jumpa pers di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Selain itu, RK menilai dirinya akan lebih banyak turun ke lapangan saat bekerja. Hal itu menurut dia, berbeda dengan Suswono yang dikhususkan untuk lebih mengayomi masyarakat Jakarta.

"Saya mungkin banyak di lapangan nanti Pak Suswono yang lebih ngemong, lebih membawa rasa damai kondusif juga tentunya ini membawa nilai tambah kepada masa depan Jakarta," kata RK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya