ASN Tak Jadi Pindah ke IKN Bulan September 2024, Ini Penyebabnya

Azwar Anas mengatakan Jokowi meminta agar pemindahan ASN ke IKN tidak dilakukan terburu-buru dan menunggu infrastruktur digital selesai.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Sep 2024, 16:17 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 16:17 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas mengungkap pengumuman rekrutmen CPNS akan dibuka Agustus 2024
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas mengungkap pengumuman rekrutmen CPNS akan dibuka Agustus 2024, bulan depan. Dia mengatakan waktu tersebut mundur lantaran menunggu kelengkapan usulan formasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Anas mengatakan ASN tidak jadi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada September 2024.

Menurut dia, sudah ada 14 tower hunian di IKN yang sudah siap ditempati apabila ASN pindah bulan September 2024. Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin infrastruktur di IKN betul-betul siap saat ASN pindah.

"Arahan Pak Presiden ini perlu disempurnakan, perkantoran dan sistem digitalnya," kata Azwar kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Dia mengatakan Jokowi meminta agar pemindahan ASN ke IKN tidak dilakukan terburu-buru dan menunggu infrastruktur digital selesai. Sebab, pemindahan ASN ke IKN bukan sekedar pindah kantor saja, namun ada perubahan budaya digital.

"Beliau ada arahan terbaru tak mau terburu-buru menunggu penyempurnaan infrastruktur digital dan lain-lain. Karena kalau ASN ke IKN bukan hanya soal pindah kantor tapi berubah budaya digital, jadi infrastruktur digital selesai dan lain-lain," jelasnya.

Azwar belum bisa memastikan kapan ASN akan dipindahkan secara bertahap ke IKN. Dia menyebut masih menunggu pembangunan hunian dan gedung-gedung kementerian di IKN rampung.

"Kemarin Menteri PU dan Otorita menyampaikan ada keterlambatan karena cuaca sehingga bandara belum bisa dituntaskan dan lain-lain," ujar Azwar.

"Kami akan update dulu berapa apartemen selesai, tapi sampai akhir Desember kan 47 tower selesai, ini kan baru 14. Ini akan terus di-update OIKN terkait penyelesaian apartemen ASN," sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gelombang Perpindahan ASK ke IKN

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas bersama sejumlah menteri lain meninjau pembangunan infrastruktur di IKN. Pada Minggu (11/8/2024).(Dok Kementerian PANRB)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas bersama sejumlah menteri lain meninjau pembangunan infrastruktur di IKN. Pada Minggu (11/8/2024).(Dok Kementerian PANRB)

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kemungkinan gelombang pertama ASN yang pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur, pada September tahun 2024 ini.

"Bulan September nanti Insya Allah akan datang gelombang pertama dari saudara-saudara kita yang akan menjadi warga baru dari IKN. Jadi menjadi teman atau saudara baru dari ibu-bapak yang ada di Suko Mulyo. Saudara-saudara yang berasal dari Jakarta terutama aparatur sipil negara (ASN) yang datang sendiri ataupun membawa keluarganya," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri dalam peluncuran kemitraan Pembangunan Ruang Hijau Taman Buah Puspantara Ibu Kota Nusantara di Desa Suko Mulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin

Myrna menyampaikan bahwa pembangunan IKN bukan sekedar menghijaukan kota, tetapi juga menyediakan tempat bagi warga Nusantara untuk beberapa kebutuhan.

"Kita bukan sekedar ingin menghijaukan kota, tetapi sebenarnya juga kita ingin menyediakan tempat bagi warga kota ini untuk beberapa kebutuhan," katanya.

Infografis Plus Minus ASN Tinggal di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Plus Minus ASN Tinggal di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya