Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menjadi sejarah bagi Indonesia. Kedatangan kepala negara Vatikan ini adalah penantian setelah 35 tahun, yang kemudian disambut antusias warga.
Tak sedikit para warga Katolik menyisakan rasa haru mendalam atas lawatan ini. Memaknai Kunjungan Paus Frasiskus untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama. Gaya yang sederhana dan tak jarang membuka kaca mobil untuk menyapa, disebut bertanda bentuk kepercayaan bagi Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Duel Panas Timnas Indonesia vs Jepang di GBK: Shin Tae-yong Siapkan Kejutan untuk Samurai Biru dengan Formasi Agresif
Linkin Park Pastikan ke Indonesia Februari Tahun Depan dalam Rangkaian From Zero World Tour 2025
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 15 November 2024: Sebagian Besar Daerah Diprediksi Hujan Malam Nanti
“Jadi kedatangan Paus kemarin, tentu Paus itu adalah seorang pemimpin agama dunia dan kalau kita bicara pemimpin agama, Paus itu orang nomor satu dalam konteks Katolik, ketika dia datang ke Indonesia artinya tentu suatu kehormatan khusus untuk Indonesia,” kata pengamat komunikasi politik, Tamil Selvan, Jumat (6/9/2024).
Advertisement
“Dalam konteks keamanan Indonesia, artinya di mata dunia, Indonesia ini dalam tanda kutip sedang baik-baik saja,” sambungnya.
Karena itu, Tamil melihat, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai bentuk kepercayaan bukan hanya untuk negara tapi juga ke warganya.
“Ketika Paus datang dan memilih Indonesia, artinya Indonesia memenuhi unsur-unsur itu. Paling tidak secara makro, Indonesia dianggap negara yang kondusif,” ungkap dia.
“Jadi saya kira kedatangan Paus itu positif dan menandakan Indonesia sedang baik-baik saja,” tutupnya.
Ragam Kesan Mendalam Warga Jakarta Atas Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia
Indonesia diketahui menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostolik ke Asia Pasifik sepanjang September 2024.
Tak sedikit para warga Katolik menyisakan rasa haru mendalam atas lawatan ini.
Semisal, Nicholas Ryan (29) yang sangat berharap bisa menemui Paus Fransiskus secara langsung. Dia bahkan menyempatkan melewati Kedutaan Besar Vatikan di Gambir, Jakarta Pusat saat berangkat kerja.
Sayangnya, Paus Fransiskus kini sudah bertolak ke Papua Nugini. Tetapi setidaknya Ryan cukup senang meski hanya melihat sejenak Kedubes Vatikan.
"Sebenarnya saya berharap banget bisa ketemu Paus, melihat Paus Fransiskus langsung mumpung di Indonesia. Karena kayaknya sekali seumur hidup deh. Tapi enggak kejadian," kata Ryan di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).
Sebagai umat Katolik, Ryan berterima kasih kepada Paus Fransiskus karena mau memilih Indonesia sebagai tempat untuk melakukan lawatan atau kunjungan apostolik.
Ryan pun bersyukur keluarganya bisa melihat Paus saat mengikuti Misa di GBK. Ayahnya, sangat antusias bisa hadir langsung dalam tradisi peribadatan umat Katolik itu.
"Pulangnya juga keliatan senang banget, bawa berkat dah buat sekeluarga," ucapnya.
Advertisement
Ingin Kunjungi Vatikan
Kesan bahagia juga ikut dirasakan Tania Kinanthi Hawary (28). Tania merasa bahwa Paus selalu punya tempat di hati. Bahkan, ia tidak menyangka Bapa Suci benar-benar mengunjungi Indonesia.
"Sebagai former catholic, walau bukan keimanan aku lagi, tapi tetap ada tempat di hati sih, awalnya kaget pas tau beritanya Paus akhirnya realisasi kunjungannya ke sini terlebih sebelumnya isu politik lagi heboh banget," ungkap Tania.
Tania begitu senang. Di saat ia merasa keadaan dunia tidak baik-baik saja, pemuka agama bisa hadir dan disambut baik oleh negara Indonesia.
"Haru banget, pengen banget ketemu langsung. Pasti sejuk banget hati," ungkapnya.
Bagi Tania, Vatikan selalu menjadi salah satu daftar catatan negara yang ia ingin kunjungi. Tania selalu ingin melihat sisi lain dalam memandang dunia.
"Selalu ingin bisa kunjungan ke Vatikan. Napak tilas semua yang ada di sana, perjalanan yang pasti bakal mengubah hidup aku dan cara aku memandang dunia," tukas Tania.