Kiai dan Ulama NU Gelar Konsolidasi Nasional Menuju MLB NU

Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) telah menjaring masukan dan saran dari para warga Nahdliyin.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Sep 2024, 05:55 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 16:00 WIB
Dinilai Banyak Pelanggaran, Ulama NU Dorong Muktamar Luar Biasa
Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU di Cirebon. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) telah menjaring masukan dan saran dari para warga Nahdliyin. Hal itu dilakukan melalui hotline pengaduan yang sudah dibuka sejak tiga hari lalu.

“Kami dapati ratusan pengaduan, kritik dan saran dari sturuktur dan kultur Nahdlatul Ulama (NU) se-Indonesia. Bahkan, ada masukan dari PCI NU,” kata Ketua organizer committee (OC), KH Imam Baihaqi Sarang di Cirebon, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (9/9/2024).

Kiai Imam menyatakan, pengaduan tersebut dimuat dalam "Risalah Bangkalan”. Secara prinsip rekaman dari Hotline Pengaduan Presidium selama 3 hari itu memuat 4 penilaian, pertama PBNU melanggar Konstitusi NU, khususnya Khittah Nahdliyyah. Kedua, PBNU intervensi terhadap Pansus Haji DPR-RI.

“Ketiga, PBNU merubah wajah dan tampilan Jam‟iyyah, termasuk menjadi korporasi industri ekstraksi sumber daya alam (tambang), dan empat PBNU merusak persatuan dan kesatuan jam‟iyyah dan jama‟ah NU melalui tata kelola, tata kerja, kinerja dan performa kepemimpinan PBNU dalam penyelenggaraan jam‟iyyah,” ungkap Kiai Imam.

Kiai Imam menjelaskan, dalam konteks ini, Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB melalui Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU, di Cirebon Jawa Barat, pada 8-9 September 2024, telah mendalami semua temuan dan kajian yang ada, serta memutuskan langakh-langkah strategis dan taktis menuju MLB NU.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rincian Keputusan

Berikut rincian dari sejumlah keputusan tersebut:

1. Presdium Meminta kepada Kemenkumham, c.q. Direktorat Jenderal Administrasi Umum, untuk membekukan SK Pencatatan dan Pengesahan Perubahan AD-ART danKepengurusan PBNU sebagaimana tercatat dalam : AHU-0001097.AH.01.08.Tahun 2024, dengan alasan pelanggaran-pelanggaran berat oleh PBNU.

2. Presidium mendelegasikan kepada ; KH Fahmi Basya, KH. Ahmad Rosikh, KH. Wahono, KH. Dimyati, KH. Sholahuddin Azmi, dan H. Jakfar Shodiq untuk bersilaturrohim atau mendatangi Kemenkumham dan menyampaikan permintaan Presidium membekukan SK Menkumham PBNU, tahun 2024.

3. Presidium membuat Hotline pengaduan dan telah menerima Pengaduan, Pendapat, Kritik dan Saran dari 28 Propinsi, 326 kab./kota, dan 11 PCI NU. Sebagian besar memberikan dukungan MLB, dan meminta segera diselenggarakan. Hotline Pengaduan tetap menerima pengaduan, pendapat, kritik dan saran dari Struktural serta Kultural NU, hingga batas waktu diselenggarakan MLB NU.

4. Presidium akan menyelenggarakan Pra MLB di akhir September atau awal Oktober 2024 dengan mengundang PWNU se-Indonesia dan atau merepresentasikannya.

5. Kepanitianaan Pra dan MLB NU : KH Imam jazuli (Ketua SC), KH. Abdussalam Shohib (sekretaris 1), KH. Aguk Irawan (sekretaris 2), KH. Imam Baehaqi (Ketua OC), KH. Fahmi Basya (Sekretaris OC), dan Ir. H. Nashruddin (Bendahara).

Sebagai informasi, mereka yang terlibat dalam kegiatAN di Cirebon adalah sebagai berikut:

1. KH. Fahmi Basyar Yogyakarta Sekretaris OC Pra & MLB NU

2. ⁠KH Fariz Fuad Hasyim Ponpes Buntet Cirebon (Wakil Ketua OC)

3. ⁠KH Imam Baihaqi Sarang (Ketua OC)

4. ⁠KH Ahmad Syamsum Rizal Jombang (Jubir Presidium)

5. ⁠KH Wahono Kepulauan Riau (Wakil Ketua OC)

6. ⁠Gus Ja’far Sodiq Jatim (Divisi Hukum & Keorganisasian Presidium)

Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya