Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin menanggapi protes anggotanya Alfiansyah ‘Komeng’ yang keberatan ditempatkan di Komite II DPD RI. Sultan menilai, ada kemungkinan miss komunikasi atau misscom di jajaran senator yang berasal dari Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Jadi mungkin ada miss (miskomunikasi) di Jabar itu sendiri, saya pribadi sebagai ketua sangat senang anggota dengan background masing-masing langsung mau bekerja dengan cepat karena sudah ada basic-nya,” kata Sultan melalui pesan suara diterima Liputan6.com, Jumat (11/10/2024).
Advertisement
Menurut Sultan, jika ada anggota senator yang merasa keberatan dan tidak cocok dengan komite yang sudah diamanahkan maka bisa disesuaikan dan disepakati dengan sesama senator dari provinsinya secara bergantian.
Advertisement
“Sesuai dengan kesepakatan di provinsinya untuk gantian mengetahui semua bidang itu hak provinsi masing-masing dan pimpinan tidak boleh mengintervensi,” jelas dia.
Sultan berpesan, satu hal yang menjadi penekanannya sebagai ketua DPD RI adalah, pimpinan tidak bisa mengatur atau tidak mungkin bisa mengintervensi menempatkan senator sesuai keinginannya.
“Jadi bukan pimpinan, justru sesuai keinginan anggota dan tugas pimpinan adalah memastikan hal itu berjalan dengan baik. Jadi begitu supaya tidak salah mungkin bisa ditanyakan ke temen senator Jabar dan Mas Komengnya sendiri,” Sultan menandasi.
Sebagai informasi ada empat senator yang masuk Senayan dari Provinsi Jawa Barat, selain Komeng adalah Aanya Rina Casmayanti, Jihan Fahira dan Agita Nurfianti.
Protes Komeng
Diketahui, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Alfiansyah Komeng protes ke Ketua DPD RI Sultan B Najamudin karena ditugaskan di Komite II.
Hal itu disampaikan Komeng saat Sidang Paripurna ke-6 masa sidang I TMS 2024/2025, Kamis (10/10/2024). Padahal, Komeng berharap ditugaskan di Komite III yang bersinggungan dengan seni dan kebudayaan.
Mulanya, Komeng bercerita bahwa dirinya kalah suara dengan senator di dapil Jawa Barat. Sehingga, dia harus berada di Komite II. Dia mengaku, tak paham dengan tugas-tugas di Komite II DPD RI.
"Ini dapil saya di Jabar nih, banyakan emak-emak, pimpinan. Jadi tahu sendiri mulut emak-emak kan paling sakti di dunia. Nah saya ini sebenarnya komitenya ingin di seni budaya, tapi saya habis dijenggutin jadi saya masuk ke Komite II yang saya tidak memahami, tadi soal pertanian," kata Komeng, saat rapat.
Advertisement
Mengaku Bingung
Komeng pun mengaku bingung harus belajar dengan siapa untuk memperdalam tugas dan fungsi di Komite II.
"Nah tadi kan pimpinan bilang itu harus mempelajari cepat. Pimpinan bisa mengarahkan saya, saya harus belajar ke mana? Nah itu. Terima kasih pimpinan," ucap senator DPD dari dapil Jawa Barat tersebut.