Program Padat Karya Banyuwangi Sudah Menjangkau Ribuan Warga Pra Sejahtera

Pemkab Banyuwang terus melakukan beragam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui instrumen padat karya kemiskinan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 13 Okt 2024, 21:36 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2024, 21:36 WIB
Program Padat Karya Banyuwangi Sudah Menjangkau Ribuan Warga Pra Sejahtera
Pemkab Banyuwangi melibatkan warga pra sejahtera yang masih produktif dalam program padat karya.

Liputan6.com, Banyuwangi Pemkab Banyuwang terus melakukan beragam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui instrumen padat karya kemiskinan. Program ini telah menyasar 2.400 warga pra sejahtera yang terdaftar dalam data kemiskinan pemkab.

Program yang dirilis awal tahun 2024 ini dijalankan dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, dilibatkan dalam program padat karya lewat Dinas PU Pengairan.

“Untuk di PU Pengairan sendiri, sudah ada 2.400 orang yang telah merasakan manfaat program ini. Mereka terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi. Sebagian besar dari mereka adalah buruh tani,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, Minggu (13/10/2024).

Guntur menjelaskan mereka yang terlibat dalam program padat karya adalah warga pra sejahtera yang masih produktif dan masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi.

“Mereka melakukan pekerjaan pemeliharaan saluran irigasi melalui kegiatan normalisasi yang tersebar di seluruh Banyuwangi. Pengerjaannya dilakukan secara gotong royong,” katanya.

Program Padat Karya Banyuwangi Sudah Menjangkau Ribuan Warga Pra Sejahtera
Program Padat Karya Banyuwangi telah menyasar 2.400 warga pra sejahtera yang terdaftar dalam data kemiskinan pemkab.

Menurut dia, lewat instrumen ini tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin.

“Program ini kami harap dapat meningkatkan perekonomian arus bawah, produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Banyuwangi,” kata Guntur.

Guntur menambahkan Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera.

Angka Kemiskinan di Banyuwangi Turun menjadi 6,54 persen

Angka Kemiskinan di Banyuwangi Turun menjadi 6,54 persen
Pemkab Banyuwangi melibatkan warga pra sejahtera yang masih produktif dalam program padat karya.

Tidak hanya lewat program padat karya pengentasan kemiskinan, pemkab juga menggelar program bantuan kepada pelaku usaha mikro. Seperti bantuan alat usaha hingga bantuan permodalan.

“Kinerja pengentasan kemiskinan di Banyuwangi terus menunjukkan hasil yang positif, ini semua berkat gotong royong semua pihak. Berkat kepedulian kita bersama, kini angka kemiskinan di Banyuwangi turun menjadi 6,54 persen. Turun 0,8 persen dari tahun 2023 yang 7,34 persen. Inshaallah kita terus menggulirkan berbagai program untuk terus meningkatkan kesejahteraan warga," kata Guntur.

Selain itu, angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi pada 2024 sebesar 0,29 persen. Angka itu lebih rendah dibanding dua tahun sebelumnya, yakni 0.43 persen pada 2023 dan 0,99 persen pada 2024. Angka kemiskinan ini juga lebih rendah dibanding nasional maupun Provinsi Jatim. Pada 2024, kemiskinan ekstrem di tingkat nasional sebesar 0,83 persen, sementara tingkat provinsi sebesar 0,66 persen

“Kami berkomitmen memastikan berbagai program pengentasan kemiskinan terus berjalan. Salah satunya lewat padat karya ini,” tutup Guntur.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya