Ibrahim Ambong: Menperindag Melecehkan Dewan

Komisi I DPR kecewa karena Rini Soewandi dua kali mangkir sidang. "Dia lebih mementingkan acara yang tidak urgen. Ini semacam pelecehan terhadap institusi," kata Ibrahim Ambong.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2003, 14:31 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2003, 14:31 WIB
090703bSukhoi.jpg
Sukhoi

Liputan6.com, Jakarta: Panitia Kerja DPR mengenai pembelian pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi, kecewa terhadap sikap Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini S. Soewandi. Menperindag dianggap lebih mengutamakan acara yang tidak penting sehingga dua kali mangkir menghadiri undangan rapat dari Komisi I DPR. "Komisi melihat Menperindag tidak memiliki sensibilitas politik. Padahal dia adalah pejabat negara, menteri yang harus memiliki sensibilitas politik yang tinggi, urgensinya di mana," kata Ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong di Gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu (9/7). "Ini kan sudah sangat mendesak. Tetapi dia lebih mementingkan acara-acara yang tidak urgen yang seharusnya bisa diwakilkan, kalau cuma acara di Palu. Kalau dia mau datang ke DPR pun, bisa dengan pesawat khusus," kata Ibrahim. Memang, Rini sudah melayangkan surat untuk meminta penundaan rapat pada malam ini. "Kita telah berkirim surat secara resmi melalui pimpinan Dewan tapi yang membalasnya Sekjennya bukan dia, dan telah meminta dijadwalkan kembali melalui telepon dari orang-orang yang saya tidak kenal," kata Ibrahim. "Nah ini kan tidak bagus, ini kan semacam pelecehan terhadap institusi," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini. Dia berharap Rini lebih bijaksana melihat kondisi yang terjadi sekarang. "Bahwa kita harus saling menghormati. Kalau begitu caranya, nanti teman-teman juga akan membuat tingkah laku yang tidak menghormati Menperindag," kata Ibrahim. Rini dipanggil ke Senayan karena dianggap aktor utama dalam pembelian Sukhoi yang dinilai banyak menabrak prosedur. Namun, Rini pernah mengatakan, keputusan membeli empat pesawat tempur Sukhoi--dua Su-27SK dan dua Su-30MK--dan dua helikopter Mi-35 atas perintah Presiden Megawati Sukarnoputri. Artinya, dia cuma menjalankan tugas menjajaki imbal dagang dengan pemerintah Rusia. "Saya diberi tanggung jawab oleh Ibu Presiden untuk menjajaki imbal dagang," kata Menperindag, awal Juli silam [baca: Menperindag: Pembelian Sukhoi Perintah Presiden].(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya