Liputan6.com, Jakarta Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu (27/11/2024), pukul 05.09 WITA.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 2.500 meter di atas puncak, atau sekitar 4.084 meter di atas permukaan laut.
Adapun, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah membuat jalur evakuasi guna mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin di Gunung api Lewotobi Laki-Laki.
Advertisement
Antisipasi tersebut mengingat kondisi yang cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.
"Jalur untuk masyarakat untuk relokasi, kemarin saya melihat dari BNPB, juga dari Pak Menteri PMK sendiri sudah ngecek langsung, itu sudah dibuat untuk relokasi masyarakat tersebut," kata Kabasarnas Marsekal Madya TNI Kusworo di kantornya Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Dia mengatakan pihaknya hingga kini masih terus mengawasi kegiatan Gunung Lewotobi. Berbagai potensi yang diperkirakan akan terjadi seperti pada saat banjir lahar dingin nantinya sudah dapat dipersiapkan.
"Seandainya nanti ada hujan yang frekuensinya tinggi, itu bisa menjadikan satu dampak lahar dingin, itu sudah kita antisipasi," jelasnya.
Kusworo juga melaporkan meskipun pada akhirnya nanti akan terjadi lahar dingin, dia memastikan masyarakat akan tetap aman dan tidak akan sampia ke pemukiman masyarakat.
BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Erupsi Gunung Lewotobi Terpenuhi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kebutuhan dasar bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah terpenuhi.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan menyebut bahwa bantuan berupa pangan, air bersih, pakaian, hunian sementara, dan fasilitas kesehatan telah disediakan untuk warga yang terdampak letusan.
"Kebutuhan dasar tercukupi. Perlindungan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia juga menjadi prioritas kami," ujar Fajar dalam siaran pers yang diterima, Minggu (24/11/2024).
Fajar menambahkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat terus bersinergi dalam membantu para korban erupsi.
"Kebutuhan dasar sudah aman sejak awal masa tanggap darurat, dan ke depan akan terus kita jaga, meskipun mungkin butuh penebalan logistik di beberapa titik," katanya. dilansir dari Antara.
BNPB juga melaporkan bahwa enam posko pengungsian telah didirikan di lokasi-lokasi yang dinyatakan aman dari dampak erupsi berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Geologi.
Advertisement
Pastikan Aman dan Nyaman
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi menekankan pentingnya perlindungan bagi kelompok rentan yang terdampak bencana.
"Kami pastikan mereka bisa aman dan nyaman dalam kondisi sulit ini, semua sehat serta memperoleh perlakuan yang semestinya," katanya.
Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada 4 November 2024, menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, empat orang terluka, dan ribuan orang mengungsi.
Hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, data pemerintah menunjukkan jumlah warga terdampak erupsi mencapai 12.962 orang. Sebanyak 5.599 korban tinggal di enam posko lapangan, sementara 7.363 orang lainnya mengungsi di rumah warga atau keluarga.
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com