Ketua MPR Dorong OKI Menyelesaikan Konflik Palestina

Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Edhy Baskoro Yudhoyono, Edhy Soeparno, dan Abchandra Muhammad Akbar melakukan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu 18 Desember 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Des 2024, 16:54 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 16:45 WIB
Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Edhy Baskoro Yudhoyono, Edhy Soeparno, dan Abchandra Muhammad Akbar melakukan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Edhy Baskoro Yudhoyono, Edhy Soeparno, dan Abchandra Muhammad Akbar melakukan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu 18 Desember 2024. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Edhy Baskoro Yudhoyono, Edhy Soeparno, dan Abchandra Muhammad Akbar melakukan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu 18 Desember 2024.

Pada pertemuan ini Ahmad Muzani menyampaikan apresiasi kepada OKI karena telah berperan penting dalam kontribusi meningkatkan hubungan kerjasama antar negara-negara Islam.

OKI telah bekerja dengan baik dalam mengawal perjuangan negara-negara Islam dalam menghadapi tantangan global, termasuk penyelesaian konflik di Palestina.

“Alhamdulillah hari ini kami diterima dengan sangat baik oleh Sekretaris Jenderal OKI Yang Mulia Hissein Brahim Taha di Kantor OKI di Jeddah. Kami berdiskusi beberapa hal, salah satunya mendorong komitmen OKI dalam mengawal kerjasama negara-negara Islam dan penyelesaian konflik Palestina,” kata Muzani dalam keterangannya, Kamis (19/12/2024).

Dia mengatakan, Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat dalam mendukung kemerdekaan negara Palestina.

Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 bahwa Indonesia harus berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

“Ada tiga hal yang ingin saya tekankan terkait isu Palestina. Pertama mendorong perwujudan gencatan senjata di Gaza. Kedua, menjaga solusi dua negara (two-state solutions). Dan yang ketiga, kita tidak boleh membiarkan krisis dan konflik di kawasan lebih meluas,” ujar Muzani dihadapan delegasi OKI.

 

Memainkan Peran Aktif

Itu sebabnya, Muzani mendorong OKI agar memainkan peran lebih aktif dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi negara-negara Islam dan anggotanya.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara demokratis yang penuh keberagaman bisa dijadikan role model dalam promosi perdamaian yang dilakukan OKI dan organisasi lainnya ke depan.

“Untuk menggambarkan hal ini, kami membahas beberapa peristiwa dan praktik di Indonesia yang terkait dengan persatuan dan keberagaman, menekankan peran Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bukti pentingnya merangkul dan menghormati perbedaan. Kedua, kami menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kesejahteraan sebagai fondasi untuk membangun masyarakat yang kuat dan kohesif,” kata Muzani.

“Kami mendorong fokus ini karena perannya yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan. Ketiga, kami menekankan pentingnya mewujudkan negara Palestina yang merdeka, yang sejalan dengan aspirasi masyarakat global. Bagi Indonesia, tujuan ini merupakan amanat yang berakar dari Konferensi Asia-Afrika yang bersejarah. Meskipun waktu terus berjalan, amanat ini masih belum terpenuhi,” imbuh Sekjen Partai Gerindra itu.

 

Minta Berkunjung

Muzani juga menyinggung persoalan Konferesnsi Majelis Syuro Dunia yang digelar di Bandung pada tahun 2022 lalu. Konferensi itu dihadiri oleh 15 negara anggota OKI dan Liga Muslim.

Konferensi itu mendeklrarasikan untuk membentuk Forum Mejelis Permusyawaratan, Majelis Syuro atau lembaga sejenis lainnya dari negara-negara OKI untuk direalisasikan lebih lanjut.

“Pada akhirnya kami mengundang Yang Mulia Sekjen OKI untuk berkunjung ke MPR RI di sela-sela Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang ke-19 tahun depan di Indonesia,” tutup Muzani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya