Seorang Pelajar Tak Bisa Makan Menu MBG karena Alasan Alergi, Begini Respons Cak Imin

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa program MBG masih dalam tahap penyempurnaan.

oleh Tim News diperbarui 12 Jan 2025, 04:04 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 04:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pelajar mengaku kesulitan memanfaatkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pemerintah, dengan alasan salah satunya karena alergi. Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa program MBG masih dalam tahap penyempurnaan.

"Ya tentu semua ini kan proses ya. Ada trial, ada untuk keberhasilan diteruskan, kesalahan, kegagalan, pasti harus diperbaiki," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).

Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki program tersebut dengan berkomunikasi langsung bersama Kepala Badan Gizi Nasional. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah melibatkan pelaku UMKM setempat untuk mendukung penyediaan makanan.

"Yang penting semua komplain, semua kesulitan cepat sampaikan. Pemerintah akan respons dengan cepat," tutupnya.

Kondisi siswa yang tidak bisa memakai menu MBG itu salah satunya ditemui di SD Barunawati 2 dan SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat yang dikunjungi Pejabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Meski begitu, jumlah anak yang tidak bisa makan nasi diklaim tak banyak.

 

Tunggu Data dari Pihak Sekolah

Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan susu akan tetap disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG), namun tidak setiap hari.
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan susu akan tetap disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG), namun tidak setiap hari. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Menurut Teguh, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah tengah menunggu data dari pihak sekolah terkait jumlah anak yang tak bisa makan nasi. Sehingga, dalam pelaksanaan MBG berikutnya menu untuk anak terkait bakal diganti dengan kentang.

“Data itu (anak tidak bisa makan nasi) berasal dari sekolah, nanti ada di masing-masing SPPG, dan dokternya ada juga,” kata Teguh di SMPN 16 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1).

Anggaran Seporsi di Bawah Rp10 RibuKepala SPPG Palmerah, Yudha Permana mengatakan, menu MBG bakal disesuaikan oleh pihaknya merujuk data anak yang tidak makan nasi dari sekolah terkait.

“Dari sekolah kita meminta data adakah alergi atau misalnya tidak makan nasi, nanti kemudian pemberian setelahnya kita ganti dengan kentang gitu,” kata Yudha.

 

Sesuai Kebutuhan Gizi

Lebih lanjut, ia menjelaskan menu MBG yang disajikan SPPG Palmerah telah sesuai dengan angka kebutuhan gizi masing-masing kategori umur. Anggarannya pun dipastikan di bawah Rp10.000.

“Gizi persajian terkait yang pertama tadi TK-SD, kelas 1-3 itu angkanya 380-400, dan SD kelas 4-6 dan SMP 550,” tutupnya. 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya