Program Makan Bergizi Gratis Berdayakan Perajin Tahu dan Tempe di Indonesia

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan angin segar bagi perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia.

oleh Fachri pada 15 Jan 2025, 20:30 WIB
Diperbarui 15 Jan 2025, 20:26 WIB
Makan Bergizi Gratis.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dan Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin kunjungan kerja ke salah satu pabrik tempe di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/1/2025). (Foto: PCO)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bogor Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan angin segar bagi perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, hal tersebut membuka peluang perajin menjadi pemasok bahan baku bagi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur MBG.

“Tempe adalah superfood asli Indonesia, kita dukung perajin tempe dapat terlibat dalam Program MBG dan kita pastikan pasokan bahan baku kedelai bagi para perajin, agar suplai tempe untuk MBG juga bisa terjamin,” sebutnya di sela-sela kunjungan kerja di Rumah Tempe Indonesia di Kota Bogor, Rabu (15/1/2025).

Budi Arie juga mengatakan, jika tahu dan tempe menjadi menu MBG, kesejahteraan perajin akan meningkat.

“Ada 600 ribu perajin yang dihidupi melalui bisnis pengolahan tempe ini, bayangkan bila tempe menjadi menu MBG, pasti produksi meningkat dan kesejahteraan perajin juga meningkat,” katanya.

Sejak dimulai 6 Januari 2025 hingga pekan ini, Program MBG sudah menjangkau 31 provinsi dan 220 Dapur MBG. Tahu atau tempe sebagai protein nabati, banyak digunakan dalam menu yang disajikan dan pengelola Dapur MBG sementara membeli bahan baku tahu dan tempe langsung dari pasar.

Syarat Jadi Pemasok MBG

Makan Bergizi Gratis.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dan Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin kunjungan kerja ke salah satu pabrik tempe di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/1/2025). (Foto: PCO)... Selengkapnya

Budi Arie mengungkapkan, jika ingin menjadi pemasok MBG, para perajin tempe harus menjaga mutu produknya, terutama kualitas kandungan gizi dan higienitas atau kebersihan sesuai panduan Badan Gizi Nasional dan rujukan Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Nasional.

"Saya mengapresiasi proses produksi di Rumah Tempe Indonesia yang sudah menerapkan standar pengolahan secara modern, peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan sudah modern dan terbuat dari bahan stainless steel yang memenuhi standar untuk produksi makanan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Rumah Tempe Indonesia, yang menjadi pemasok MBG dikelola oleh Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo). Rumah Tempe Indonesia diharapkan dapat menjadi standar pengolahan bagi perajin lain.

“Saya minta para perajin di daerah dapat menirunya, sehingga terjaga higienitas produk tempe untuk MBG ini,” ujar Budi Arie.

Ia menyebut, Kementerian Koperasi berencana membangun sejumlah hub untuk memudahkan pasokan. Menurutnya, dengan adanya hub atau titik koneksi, kebutuhan dapur MBG dapat terpenuhi.

“MBG ini program unggulan pemerintah, kita sangat mendukung perwujudan Indonesia Emas 2025 dan kita harus pastikan pasokan bahan bakunya (tersedia)," sebut Budi Arie.

"Secara keseluruhan, saat ini ada 1.232 koperasi beragam unit usaha yang sudah terdaftar di BGN untuk mendukung Program MBG, semuanya siap bergerak,” jelasnya.

Ciptakan Multiplier Effect

Perajin Tempe.
Perajin tempe yang jadi pemasok MBG. (Foto: PCO)... Selengkapnya

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin mengatakan bahwa manfaat Program MBG tak hanya dirasakan oleh kelompok penerima manfaat seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui atau balita saja, melainkan ada manfaat strategis lain berupa multiplier efek ekonomi dari program tersebut.

“Ada pertumbuhan sentral-sentral ekonomi baru di masyarakat dan ini kabar gembira, selain anak-anak dapat MBG, para pelaku usaha di daerah setempat juga ikut berkembang,” katanya.

Ujang mengungkapkan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, Program MBG memiliki peluang besar melibatkan Badan Usaha Milik Daerah dan Desa (BUMD dan BUMDes), Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta koperasi dalam meningkatkan perekonomian nasional.

“Presiden Prabowo Subianto percaya bahwa program MBG dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM sebagai pemasok bahan pangan, ini akan membantu UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas dan stabil," ungkapnya.

"Presiden Prabowo Subianto juga menekankan bahwa program MBG dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa, menciptakan kesempatan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah," jelas Ujang.

Sebagai informasi, Program MBG memberikan kesempatan sekitar 28.000 UMKM, koperasi, BUMDes, BUMD, untuk berkembang dan meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi, Program MBG dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,86 persen pada tahun pertama. Diperkirakan para ekonom bahwa setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat berarti penyerapan ratusan ribu tenaga kerja.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya