Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, proses pemadaman kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat dinyatakan selesai. Proses pemadaman dinyatakan selesai pukul 18.56 WIB.
Statusnya, petugas gabungan saat ini masih melakukan pendinginan. Sementara itu, proses pencarian korban yang dilaporkan hilang masih akan dilanjutkan pada Sabtu 18 Januari 2025.
Baca Juga
"Jadi kalau dari pemadaman kebakaran itu proses pemadamannya sudah kita nyatakan selesai," kata Satriadi saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025).
Advertisement
Sejak Kamis 16 Januari 2025, ada tujuh korban yang telah ditemukan petugas gabungan dari reruntuhan lantai 7,8, dan 9 gedung Glodok Plaza. Satriadi mengakui, petugas mengalami kesulitan melakukan evakuasi secara cepat karena struktur bangunan yang sudah tidak stabil.
"Ya jadi memang kesulitannya kan struktur bangunan sudah tidak normal lagi. Jadi banyak bangunan bahan material yang runtuh. Kemudian banyak besi-besi yang memang sudah mengganggu pada saat kita operasi mengevakuasi korban dan ini saja kita masih agak kewalahan," jelas Satriadi.
Menurut Satriadi, tidak stabilnya bangunan akibat tertimpa reruntuhan. Sehingga, keberadaan korban harus disisir di sela puing-puing bangunan yang runtuh.
"Kita harus mengais atau menyisir lagi korban sampai dalam. Nah ini juga kenapa kok sampai lama betul kita melakukan evakuasi," kata dia.
Satriadi menyampaikan, kondisi gedung yang tidak stabil itu memerlukan penanganan khusus. Reruntuhan yang ada harus dirapikan terlebih dahulu.
"Kita benahi dulu, potong-potong besi-besinya. Nah itu perlu waktu yang lama. Jadi nanti hasil koordinasinya (dengan kepolisian) seperti apa. Karena kita kan juga harus safety untuk mencari korban," ujar Satriadi.
2 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dievakuasi
Dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat kembali dievakuasi pada Jumat petang ini, (17/1/2025).
Pantauan Liputan6.com, dua kantong jenazah itu dibawa keluar gedung oleh petugas dari Dinas Gulkarmat Jakarta beserta Basarnas, Labfor, dan PMI sekira pukul 18.07 WIB. Dua kantong jenazah itu dibawa ambulans menuju Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
"Tadi baru saja ada dua korban yang kita evakuasi," kata Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan saat ditemui di lokasi.
Satriadi mengatakan, sudah ada tujuh jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang berhasil dievakuasi. Rinciannya tiga korban ditemukan pada Kamis 16 Januari 2025, dua orang korban ditemukan Jumat pagi (17/1/2025) dan dua korban lainnya ditemukan pada Jumat sore (17/1/2025).
"Sampai dengan sore ini ya, itu kita berhasil mengevakuasi jumlahnya seluruhnya tujuh," ucap Satriadi.
Selain dua jenazah, Damkar, Puslabfor dan Inafis juga mengamankan satu barang bukti berupa alat elektronik. Meski begitu, belum diketahui secara pasti alat elektronik apa yang dimaksud.
"Saya kurang tahu kalau ada satu kantong lagi. Mungkin karena kan berbarengan dengan tim dari Puslabfor atau Inafis. Ya mungkin itu merupakan barang yang perlu. Yang perlu untuk bisa dibuat menjadi kajian berikutnya," ucap dia.
Saat ini di lokasi Glodok Plaza tengah diguyur hujan. Para petugas gabungan yang tadi berada di gedung yang terbakar, nampak berangsur meninggalkan area gedung menuju poskotis.
Advertisement
RS Polri Andalkan DNA untuk Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
Diberitakan sebelumnya, RS Bhayangkara Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima lima kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Kondisi jasad yang tidak mudah dikenali membuat petugas mengandalkan DNA keluarga untuk proses identifikasi.
"Kemungkinan besar kita pakai pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi jenazah yang menjadi korban kebakaran. Sudah sejak pagi tadi kita lakukan," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru Yulihartono, Jumat (17/1/2025).
Menurut Prima, selain sulit dikenali secara fisik, kondisi jenazah juga tidak utuh akibat kebakaran Glodok Plaza. Sebab itu, keluarga dapat memberikan sampel DNA, hingga rekam sidik jari dan data gigi.
"Kondisi jenazah karena terbakar hebat jadi perlu proses pendalaman untuk identifikasi," jelas dia.
Adapun proses identifikasi melalui DNA setidaknya memakan waktu sepekan, dimulai dari autopsi hingga pemeriksaan sampel.
"Pemeriksaan autopsi dulu biasanya bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes di bidang laboratorium DNA, karena kita mengajak dari laboratorium DNA untuk pengambilan sampel, dari situ baru dilakukan pemeriksaan," Prima menandaskan.