Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif berusaha mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), digedung Vokasi UI, Depok.Â
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya mengatakan, kolaborasi antara Kementerian ekonomi kreatif badan ekonomi kreatif dengan UI, khususnya di vokasi UI bertujuan untuk berkolaborasi dengan beberapa hal. Kolaborasi tersebut berkaitan dengan penelitian dan pengembangan ekonomi kreatif.
Baca Juga
"Kita juga mungkin kalau ada sebuah perkumpulan yang kampus-kampus universitas-universitas, memang juga punya program-program khusus ekonomi kreatif itu, juga bisa disinergikan dengan Kementerian," ujar Riefky, Rabu (22/1/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, kolaborasi dengan universitas maupun perguruan tinggi, mempunyai harapan besar memajukan sektor ekonomi kreatif. Hal itu sejalan dengan ke inginan Presiden untuk pertumbuhan ekonomi kreatif.
"Seperti yang diinginkan oleh bapak Presiden Prabowo, kita perlu berkolaborasi dan harapannya bagaimana ekonomi kreatif ini kedepan, menjadi salah satu mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Riefky.
Kemenkraf melihat banyak sektor-sektor ekonomi kreatif yang perlu didampingi dan mendapatkan dukungan. Adapun sektor ekonomi kreatif meliputi sektor musik, film, animasi, game development, application development, fashion, kuliner, seni rupa dan sebagainya.
"Jadi banyak sekali subsektor-subsektor ekonomi kreatif yang juga diminati oleh mahasiswa-mahasiswa yang nantinya mungkin juga menjadi karir mereka ke depan," terang Riefky.
Â
Berkolaborasi
Kolaborasi Kemenkraf dengan universitas dan perguruan tinggi, diharapkan mampu menghubungkan dengan perusahaan swasta.
Nantinya, para mahasiswa dapat melakukan magang atau bekerjasama guna mengembangkan keilmuannya dengan ekonomi maupun industri kreatif."Jadi kita bisa menghubungkan mahasiswa bisa magang di perusahaan swasta," ucap Riefky.
Kemenkraf akan mengoptimalkan sinergi kolaborasi antara Pemerintah dengan universitas dan perguruan tinggi. Hal itu dilakukan untuk menyalurkan mahasiswa yang memiliki bakat dan minat pada industri dan ekonomi kreatif.
"Pemerintah ingin berkolaborasi dengan para universitas, perguruan tinggi sehingga bisa mengoptimalkan untuk mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai peminatan ke sektor ekonomi kreatif," ungkap Riefky.
Sementara, Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah mengatakan, UI memiliki program studi yang terkait dengan industri kreatif. Artinya UI mencetak sumber daya mausia yang dapat langsung pakai di bidang tersebut."Kita memiliki SDM yang dapat langsung pakai di bidang tersebut (ekonomi kreatif)," ujar Heri.
Menurut Heri, pada 2019 memasuki era disrubsi atas kreativitas teknologi dan pada 2020-2021 Indonesia mengalami Covid. Pada masa Covid, terbukti sektor makanan, sandang, pangan dapat survive pada masa itu.
Â
Advertisement
Mesin Baru
"Itu ditopang dengan teknologi dan inovasi yang terkait dengan kreativitas," kata Heri.
Atas masa itu, lanjut Heri, Pemerintah Indonesia membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif yang dapat mengembangkan ekonomi dan dan industri kreatif.
"Ekonomi kreatif dapat menjadi mesin baru yang harus diperhatikan dengan serius, untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional," terang Heri.
Kolaborasi antara Kemenkraf dengan UI menjadi miles hub untuk menggalang seluruh pendidikan tinggi memiliki basis industri kreatif. UI memiliki delapan program studi dan 5.000 mahasiswa vokasi berbasis dengan keilmuan yang sifatnya terapan.
"Sifatnya terapan ini kemudian kalau bisa diaplikasikan dan kemudian diinjeksi dengan berbagai wawasan terkait masa kini dan masa depan, serta kebutuhan apa yang kita butuhkan, terutama kebutuhan teknologi dan kebutuhan manusia saat ini, maka itu akan menjadi Man Power yang kemudian akan menjadi penopang generasi emas 2045 nanti," ungkap Heri.