Mengembangkan Wirausaha Indonesia dan Tingkatkan Kualitas Bisnis untuk Berkelanjutan

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, di mana, mayoritas penduduknya tinggal di wilayah pedesaan dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian, kondisi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan perubahan.

oleh Tim News diperbarui 23 Jan 2025, 00:06 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 19:09 WIB
Ilustrasi bisnis
Ilustrasi bisnis kreatif (sumber: Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Program IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA) membantu mengembangkan para pelaku usaha dengan memanfaatkan isu dan kondisi di Indonesia.

Acara ini mempertemukan 10 perusahaan sosial yang merupakan peserta program I-SEA dengan mitra strategis dari korporasi, investor, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi yang berdampak dan berkelanjutan.

Sebanyak 70 lebih tamu undangan hadir mengikuti serangkaian kegiatan seperti diskusi panel, sesi berjejaring, hingga sesi business matchmaking dengan pemangku kepentingan dari pemerintah dan investor.

"Selama lebih dari 13 bulan, dari Desember 2023 hingga Januari 2025, program I-SEA telah mendampingi 10 perusahaan sosial yang bergerak di sektor agrikultur dan ekonomi sirkular. Pendampingan diberikan dengan berfokus pada peningkatan dampak sosial sekaligus pengembangan bisnis yang berkelanjutan," ujar Managing Director IKEA Social Entrepreneurship, Åsa Skogström Feldt, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

Dia mengatakan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, di mana, mayoritas penduduknya tinggal di wilayah pedesaan dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian, kondisi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan perubahan.

Asa menyebut, program seperti I-SEA menjadi sangat penting dalam mengembangkan wirausaha sosial lokal untuk menghadirkan solusi berdampak pada isu yang dihadapi dengan memanfaatkan kondisi Indonesia.

"Melalui program seperti I-SEA, kami berkomitmen untuk mendukung wirausaha sosial lokal di berbagai belahan dunia agar dapat meningkatkan kualitas bisnis mereka dengan cara yang berkelanjutan, menguntungkan, dan berdampak bagi masyarakat di sekitarnya," kata dia.

"Inisiatif ini sejalan dengan visi global IKEA untuk menciptakan peluang yang lebih baik bagi komunitas rentan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif. Kami sangat senang sekali atas perayaan penutupan kegiatan ini dan menantikan lebih banyak cerita berdampak lainnya yang akan mereka ciptakan," sambung Asa.

 

Disesuaikan dengan Kebutuhan Masing-Masing

Program IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA) membantu mengembangkan para pelaku usaha dengan memanfaatkan isu dan kondisi di Indonesia.
Program IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA) membantu mengembangkan para pelaku usaha dengan memanfaatkan isu dan kondisi di Indonesia. (Ist)... Selengkapnya

Peserta program I-SEA menerima dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wirausaha sosial melalui pendampingan intensif dari rekan kerja IKEA, lokakarya pengembangan bisnis, dan akses ke jaringan strategis untuk menciptakan kolaborasi berdampak. Hal itu seperti disampaikan COO Instellar Adisti Chandra.

Dukungan itu, kata dia, dirancang untuk mempersiapkan mereka dalam meningkatkan skala bisnis sambil memberikan dampak sosial berkelanjutan di wilayah operasional masing-masing.

"Kami melihat bahwa seluruh wirausaha sosial peserta program I-SEA telah menunjukkan transformasi yang signifikan, baik dari sisi pengelolaan bisnis maupun dampak sosial. Hari ini menjadi momentum penting bagi mereka untuk menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki visi sejalan," ucap Adisti.

Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan situasi di Indonesia adalah Kenny Lukito. Dia merupakan Co-Founder dari PlanaWood, sebuah perusahaan yang mengubah gabah tak terpakai dari para petani menjadi material atau lantai yang mempunyai nilai jual tinggi.

"Sisa-sisa (kulit) gabah yang tidak terpakai kan biasanya dibakar lalu dibuang sama petani. Nah, di kita diolah lagi menjadi material," kata Kenny.

Kenny melanjutkan, perusahaannya mengubah sampah plastik menjadi bahan baru yang dapat digunakan sebagai penyangga komunitas dan mampu bertahan puluhan tahun. Dengan bantuan para petani, PlanaWood dapat meningkatkan ide daur ulang ke titik yang benar-benar berdampak positif bagi masa depan bumi.

"Kami percaya akan kewajiban kita untuk mewariskan alam yang makmur dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Alam yang tidak dieksploitasi, namundilestarikan. Alam yang tidak rusak akibat polusi sampah," jelas Kenny.

Infografis: 5 pesohor dunia yang terjun ke bisnis NFT (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 5 pesohor dunia yang terjun ke bisnis NFT (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya