Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengerahkan pompa untuk mengatasi genangan yang terjadi di 43 RT wilayah setempat pada Rabu (29/1/2025).
"Kita sudah mengerahkan pompa-pompa mobile (bergerak) dan juga pompa lain di wilayah yang tergenang," ujar Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta, Rabu, seperti dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, kata Purwanti, sebagian lokasi banjir yang tidak dapat diatasi dengan pompa mobile lantaran air sungai atau kalinya sudah meluap.
Advertisement
"Ada beberapa lokasi yang kemarin belum bisa dipompa karena air kalinya sudah limpas (keluar tanggul)," ucap Purwanti.
Menurutnya, banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Barat diakibatkan oleh hujan ekstrem yang terjadi dalam durasi yang singkat, sehingga saluran air di wilayah tersebut tidak dapat mengalirkan genangan yang ada.
"Kemarin hujan memang sangat deras yang terjadi dalam durasi singkat. Jadi saluran-saluran kita enggak bisa menampung curah hujan seperti itu," ungkap Purwanti.
Hingga kini, Sudin SDA Jakbar terus membersihkan sampah-sampah di saringan pompa untuk memastikan semua pompa bekerja optimal.
"Satgas dan operator Sudin SDA sejak semalam terus bekerja antara lain membersihkan sampah-sampah di saringan menuju pompa dan memastikan pompa dapat beroperasi semua," tutur dia.
Sudin SDA Jakbar menyiagakan 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, serta 50 pompa apung untuk mengatasi banjir.
"Semuanya berfungsi," kata Purwanti.
Â
2.000 Lebih Warga Mengungsi Akibat Banjir di Jakarta Barat dan Jakarta Timur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat lebih dari 2.000 warga mengungsi akibat banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
"Pengungsi tersebar di beberapa titik," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu (29/1/2025), seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, dari data yang ada pengungsi tersebar di beberapa lokasi terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, karena rumah mereka terendam banjir.
Ia menjelaskan, pengungsi yang berjumlah lebih dari 2.000 jiwa tersebut sudah diungsikan ke lokasi-lokasi yang lebih aman sambil menunggu air yang menggenangi rumah mereka surut.
Lokasi tersebut antara lain, pengungsian warga Kelurahan Duri Kosambi di Mushala Darussalam RT006/RW05 dengan jumlah 200 jiwa, Mushola Isroruddin RT0001/RW05 sebanyak 150 jiwa.
Kemudian pengungsian di Kelurahan Kedaung Kali Angke, bertempat di Masjid Jami Alfudholah 37 jiwa. Kelurahan Tegal Alur, Rusun Lokbin 83 jiwa, Mushola Alhidayah 47 jiwa, Mushola Al Madin Nurul Ikhwan 90 jiwa, Mushola Durrotul Abiddin 24 jiwa.
Selanjutnya Musholah Nur Syafinah 80 jiwa, Mushola Jami Nurul Hidayah 29 jiwa, RPTRA Alur Kemuning 5 jiwa, Mushola Al-mukhlisin 253 jiwa, dan Masjid An-najiah, Masjid, Darurrohman, Ponpes An-najiah 470 jiwa.
Tidak hanya itu untuk pengungsi di Kelurahan Pegadungan RT005/RW004 lokasi Masjid Sawatul Ummah 300 jiwa.
Sementara itu, pengungsi di Jakarta Timur yaitu di Kelurahan Cakung Timur terdapat 1.240 jiwa mengungsi di Gereja Advent titik kenal Jl. Pulau Sangiang.
"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," kata Yohan.
Advertisement