Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H pada 28 Februari 2025

Sidang Isbat yang akan dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, bertujuan menetapkan awal Ramadan bagi umat Islam di Indonesia, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.  

oleh Muhammad Ali diperbarui 10 Feb 2025, 16:19 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 16:16 WIB
Melihat Proses Pemantauan Hilal Awal Ramadan
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI memantau hilal awal Ramadan 1441 Hijriah di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Kanwil Agama Provinsi DKI memutuskan awal Ramadan 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat (24/4). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025. Sidang ini dijadwalkan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, dan akan dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Sidang Isbat akan melalui tiga tahapan penting. Tahap pertama adalah pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Tahap kedua melibatkan verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. "Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelas Abu Rokhmad dikutip dari Kemenag.go.id.

Abu Rokhmad mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman resmi pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. “Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menyampaikan bahwa berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

 

 

 

Hilal Akan Terlihat pada Jumat 28 Februari 2025

Ragam Metode Pemantauan Hilal Ramadan 2024
Kementerian Agama juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadan 1445 Hijriah di 134 lokasi di Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat,” sebut Arsad.

Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah, akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama.

 

Infografis

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya