Keutamaan Malam Nisfu Syaban: Ini Amalan, Doa, dan Niat Puasa Sunnah

Malam Nisfu Syaban yang jatuh setiap tanggal 15 bulan Syaban memiliki keutamaan besar dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah seperti sholat sunnah, membaca doa, dan puasa sunnah untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan Allah SWT. Adapun malam Nisfu Syaban 1446 H jatuh pada Kamis 13 Februari 2025.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Feb 2025, 08:27 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 08:25 WIB
Ilustrasi umat muslim memperbanyak ibadah pada malam Nisfu Syaban
Ilustrasi umat muslim memperbanyak ibadah pada malam Nisfu Syaban. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Malam Nisfu Syaban yang jatuh setiap tanggal 15 bulan Sya'ban merupakan malam yang istimewa bagi umat Muslim. Banyak yang meyakini malam ini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Malam Nisfu Syaban tahun ini jatuh pada Kamis, 13 Februari 2025. Setelah matahari terbenam, maka sudah masuk tanggal 15 Sya'ban 1446 Hijriah atau Nisfu Syaban. 

Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk melaksanakan sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, berzikir, bersedekah, dan memperbanyak doa.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani, "Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya (dengan penuh rahmat) pada malam nisfu Sya’ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antara sesama umat Islam). (HR Thabrani fi Al Kabir No 16639.

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan, tidak ada amalan khusus di malam Nisfu Sya’ban. Akan tetapi, sejumlah amalan sunnah dapat dilakukan di malam tersebut.

Amalan di Malam Nisfu Syaban

Tidak ada amalan khusus yang diwajibkan pada malam Nisfu Syaban, namun Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah. Amalan yang umum dilakukan meliputi sholat fardhu berjamaah, sholat sunnah, membaca surat Yasin sebanyak tiga kali, dan berdoa memohon ampunan, keselamatan, dan keberkahan.

Ulama kharismatik KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul membagikan amalan dan dzikir malam Nisfu Sya’ban yang dapat dilakukan oleh umat Islam.

Dalam salah satu ceramahnya, Abah Guru Sekumpul mengajak umat Islam memaksimalkan keistimewaan malam Nisfu Sya’ban dengan melakukan amal saleh. Terkhusus, bagi muslim yang belum pernah seumur hidupnya beribadah semalaman tanpa tidur.

Apabila tidak bisa semalaman, maka usahakan setengah malam. “Kalau tidak bisa juga, maghrib dan isyanya berjemaah, (lalu) berniat di dalam hati ingin bangun subuh berjemaah,” kata Abah Guru Sekumpul. 

Dalam ceramah yang lain, Abah Guru Sekumpul menyampaikan beberapa amalan di malam Nisfu Sya’ban. Pertama, sholat Maghrib berjamaah yang dilanjut membaca surah Yasin tiga kali dengan niat berbeda-beda. Kemudian berdoa.

 

Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban

Umat muslim dapat mengisi malam Nisfu Syaban dengan membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali setelah sholat Maghrib. Setiap selesai membaca Surah Yasin ditutup dengan doa malam Nisfu Syaban.

Mengutip lama NU Online, bacaan Surah Yasin pertama diniatkan untuk memohon panjang umur di dalam ketaatan kepada Allah. Kemudian Surah Yasin kedua diniatkan untuk memohon murah rezeki yang halal. Dan bacaan Surat Yasin ketiga diniatkan untuk mendapatkan nikmat ketetapan iman hingga mati.

Berikut doanya:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

 

Puasa Sunnah Nisfu Syaban

Puasa pada hari Nisfu Syaban bukanlah wajib, melainkan sunnah. Keutamaannya, di antaranya, mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain.

Adapun niat puasa Sya'ban yaitu: "Nawaitu shauma sya'bna lilhi ta'l." Artinya: "Saya niat puasa Sya'ban karena Allah Ta'ala."

Penting untuk diingat bahwa Rasulullah SAW melarang berpuasa setelah tanggal 15 Sya'ban, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa berpuasa sebelumnya. Selain itu, bagi mereka yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, maka tetap diharuskan segera mengqadha atau membayar hutang puasanya.

Puasa sunnah Syaban, selain pada hari Nisfu Syaban juga dapat dilakukan kapan saja di bulan Syaban, sebelum tanggal 15.

Keutamaan Bulan Syaban

Bulan Syaban memiliki keutamaan tersendiri. Di bulan ini, amal manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan ini sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.

Puasa Syaban juga menjadi bentuk persiapan fisik dan spiritual untuk menghadapi ibadah puasa Ramadhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya