Cegah Penipuan, Irwasum Komjen Dedi Ingatkan Masuk Polri Gratis Tak Ada Biaya Sama Sekali

Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo memerintahkan jajaran Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri untuk terus-menerus mewanti-wanti kepada masyarakat terkait seluruh tahapan seleksi anggota baru Polri gratis.

oleh Tim News Diperbarui 17 Feb 2025, 23:16 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 17:07 WIB
FOTO: Penjagaan Ketat Polisi di Sekitar Gedung DPR
Aparat kepolisian berjaga di sekitar akses menuju Gedung DPR RI guna mengadang massa demonstrasi UU Cipta Kerja, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Polri mengerahkan 2.500 personel BKO Brimob Nusantara untuk mengamankan unjuk rasa UU Cipta Kerja di Gedung DPR dan sekitarnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Inspektur Pengawasan Umum atau Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo memerintahkan jajaran Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri untuk terus-menerus mewanti-wanti kepada masyarakat terkait seluruh tahapan seleksi anggota baru Polri yang bebas biaya alias gratis.

Dedi menegaskan informasi ini sangat penting disampaikan pada setiap kesempatan, agar peserta seleksi atau pun para orang tua tidak menjadi korban penipuan.

"Tolong sampaikan kepada masyarakat, masuk polisi gratis. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan kepada masyarakat untuk jangan percaya," ujar Dedi, seperti dalam keterangan tertulis Itwasum Polri, Senin (17/2/2025).

Komjen Dedi Prasetyo mengatakan, tidak ingin SSDM Polri, selaku panitia seleksi anggota baru, hanya berdiam menyikapi kritik dan anggapan 'masuk polisi bayar'.

Dia pun menegaskan kepada jajarannya bahwa proses seleksi masuk Polri harus benar-benar bersih.

"Jadi harus clear kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis. Kegiatan rekrutmen betul-betul bersih. Sampaikan berulang kali sama masyarakat agar masyarakat betul-betul paham. Pertimbangan utama penerimaan calon anggota Polri adalah kualitas," ucap Dedi.

Dia juga memerintahkan Panitia Penerimaan Terpadu Polri Tahun Anggaran 2025 untuk transparan dan membuka jaringan-jaringan komunikasi, agar laporan dan keluhan masyarakat dapat direspons atau ditindaklanjuti.

"Ruang komunikasi publik dibuka seluas-luasnya, hotline dan whistle blower system untuk mengakomodir dan merespons keluhan masyarakat demi peningkatan rekrutmen yang lebih baik," pungkas Komjen Dedi.

 

Polri Kerahkan 1.623 Personel, Amankan Aksi Demo di Patung Kuda Jakarta Pusat

Koalisi Masyarakat Anti Korupsi gelar unjuk rasa di tiga titik, Mabes Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (Istimewa)
Koalisi Masyarakat Anti Korupsi gelar unjuk rasa di tiga titik, Mabes Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (Istimewa)... Selengkapnya

Sebelumnya, sebanyak 1.623 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan BEM Seluruh Indonesia (SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025).

"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 1.623 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).

Susatyo menyebutkan, personel gabungan terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Nantinya personel bakal ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

Sementara untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo mengatakan, sifatnya situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan, dihimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan disekitar Patung Kuda," ujar dia.

 

Polisi Minta Demo Tak Anarki

Aksi unjuk rasa mahasiswa Untang Banyuwangi, kecam pemangkasan anggaran pendidikan oleh pemerintah pusat (Istimewa)
Aksi unjuk rasa mahasiswa Untang Banyuwangi, kecam pemangkasan anggaran pendidikan oleh pemerintah pusat (Istimewa)... Selengkapnya

Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lainnya," ungkapnya.

"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," tutup Susatyo.

Infografis Kilas Balik Pemisahan Polri-TNI hingga Lahirnya UU Polri
Infografis Kilas Balik Pemisahan Polri-TNI hingga Lahirnya UU Polri (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya